PERINGATAN YANG DIBERIKAN MABES TNI TERHADAP PIHAK DAHSYAT

PERINGATAN YANG DIBERIKAN MABES TNI TERHADAP PIHAK DAHSYAT

https://beritasarana88.blogspot.com/2018/01/peringatan-yang-diberikan-mabes-tni.html

Mabes TNI saat ini sudah mendapatkan uraian permintaan maaf dari Pihat RCTI terkait dengan tayangan Program yang dilakukan oleh pihak Dahsyat yang telah di anggap sudah merendahkan anggota TNI.


Permintaan maaf tersebut akhirnya mendapatkan respon dari pihak Mabes TNI. Pihak Mabes TNI kembali mengingatkan kepada pihak yang bersangkutan untuk memberikan tayangan dalam program yang hadir pada setiap paginya tersebut lebih tertuju akan pendidikan dibandingkan dengan hal yang akan merusak masa depan bangsa.

"Saya tidak mengerti apapun mengenai program tersebut (Dahsyat). Namun apapun tayangan yang diberikan tersebut sangat tidak bagus untuk semua pihak. Saya harap untuk kedepannya pihak Dahsyat bisa memberikan tayangan pendidikan yang sopan santun," ujar Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen yang tidak lain adalah TNI M.Sabrar Fadhilah saat di konfirmasi , Senin 22 Januari 2018.

Namun , Sabrar menyatakan bahwa dirinya tidak mengetahui hal yang bersangkutan dengan pelaporan yang telah dilakukan oleh Ormas (Organisasi Masyarakat) Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (PEKAT IB) mengenai program Dahsyat tersebut. 

Laporan tersebut dilakukan oleh ormas PEKAT IB kepada pihak Polda Metro Jaya pada Minggu 21 Januari 2018 , malam hari.

"Saya berterima kasih atas laporan yang telah di buat. Hal tersebut dapat dikatakan bahwa masih ada masyarakat yang memperhatikan TNI. Hal tersebut merupakan hal yang di miliki oleh para Ormas," jelasnya.

Untuk masalah izin yang di minta pihak RCTI dalam menghadirkan anggota TNI , Sabrar mengaku bahwa dirinya kurang tau akan hal tersebut dan dirinya menduga bahwa izin yang dilakukan pihak RCTI ataupun pihak Dahsyat kurang lengkap.

"Perizinan tersebut adanya di angkatan darat. Perizinan tersebut seharusnya ada. Namun perizinan tersebut terlihat tidak dilakukan sesuai dengan prosedur yang seharusnya berlaku,' ujar Sabrar.

Sebelumnya , Ormas Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (PEKAT IB) dinyatakan telah resmi melaporkan program yang di tayangkan oleh Dahsyat kepada pihak Polda Metro Jaya pada Minggu 21 Januari 2018 malam. 

Tayangan tersebut dilakukan pada Hari Jumat 19 Januari 2018. Tayangan yang terdapat dalam program tersebut dinilai telah merendahkan pihak TNI Angkatan darat (AD).

Ketua Infokom DPPR PEKAT IB yakni Lisman Hasibuan telah memberikan barang bukti berupa video tayangan yang dilakukan pihak Dahsyat yang dimana tayangan acara tersebut juga dapat terlihat bahwa terdapat seorang anggota TNI AD yang turut ikut dalam permainan yang di sediakan.

Laporan tersebut diterima dengan tanda Bukti Lapor yang telah mencantumkan Laporan Nomor Polisi yakni LP/393/1/2018/PMJ/Ditreskrimum. Terlapor di sangkakan dengan perkara kejahatan mengenai kesopanan.

Pada saat acara tersebut disiarkan , Salah satu anggota TNI AD terlihat ikut dalam permainan bersama dengan salah seorang artis yang bernama Felcya Angelista. Permainan memakan kue yang di ikat serta di tarik oleh kaki sang artis tersebut mendapatkan kritikan dari berbagai pihak termasuk para warganet.

Dari pihak RCTI saat ini sudah meminta maaf atas tayangan tersebut. Permintaan maaf tersebut dilakukan melalui perwakilannya RCTI yang saat ini telah bertemu dengan Direktur Perhubungan Angkatan Darat yakni Kolonel Chb Wijdang.

"Dalam suasana hangat dan kekeluargaan , Kami menyampaikan permintaan maaf kepada Tentara Nasional Indonesia , Khususnya untuk TNI AD beserta keluarga Besar Yon Hubad," demikian penyampaian permintaan maaf tersebut tertulis dalam akun Instagram Dahsyat.musik , Senin 22 Januari 2018.

"Pimpinan TNI khususnya TNI AD serta semua jajaran Yon Hubad. Kami pihak RCTI meminta maaf atas tayangan salah satu permainan yang ada dalam acara Dahsyat pagi ini. Hal tersebut menjadi perhatian bagi kami agar selalu memberikan tayangan yang menghibur dan bermainfaat bagi para pemirsa televisi. 

Tidak ada komentar