Pertemuan Jokowi dengan Lembaga Survei dan Pengamat Politik hanya ingin memberikan saran untuk Kepala Negara.


Dari pengelola lembaga survei sampai pengamat politik datang menemui Bapak Presiden Joko Widodo atau Pak Presiden Jokowi di Istana Merdeka, jakarta. Pada pertemuan itu bisa dikatakan rangka memberikan saran maupun saran kepada kepala Negara.

Pada pertemuan tersebut lebih banyak masukan kepada pengamat politik junior maupun yang sudah senior tentang hal apa saja keadaan saat ini, jika ada suatu masalah yang harus cepat diselesaikan yang mempunyai sifat sistem atau aktual," ucap Bapak Yunarto Wijaya selaku Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia di Kompleks Istana kepresidenan, pada hari Kamis 31 Mei 2018.

Menurut pak Yunarto Wijaya, pada pertemuan itu Pak Presiden jokowi hanya merespons pertanyaang dari pengurus lembaga dan pengamat politik saja. Kemudian untuk pengamat politik yang senior hanya memberikan masukan mengenai hal efektivitas hubungan Kepresidenan dengan lembaga parlemen.

Terutama mengenai masalah hoax. Namun malahan belum ada yang stressing tentang issue apa-apa," tuturnya.

Titi Anggraini selaku Direktur eksekutif Perkumpulan untuk Demokrasi maupun Pemilu (Perludem) ingin menyampaikan tiga hal untuk Pak Presiden Jokowi. untuk yang pertama terkaitnya pada perlidungan hak pilih rakyat Indonesia pada Pilkada maupun Pemilu. Lalu hal kedua mengenai hak terpilihnya seorang mantan narapidana kasus korupsi di kontestasi pemilihan calon anggota legislatif.

Selanutnya harus bisa memberikan jawaban mengenai kasus penyimpanan KTP elektronik cacat ataupun rusak agar tidak terjadi spekulasi dan kontroversi yang nantinya munculkan teori konspirasi pada saat jelang Pilkada maupun Pemilu," kata Titi Anggraini.

Tidak ada komentar