SANDIAGA UNO MENYESALKAN PENYERAPAN APBD HANYA 24 PERSEN SAJA


Wakil Gubernur Jakarta Sandiaga Uno menyesalkan penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau 2018 APBD Jakarta, yang masih 24 persen. Menurut Sandiaga, penyerapan APBD pada awal tahun sangat lambat. Ini selalu disebut efek 'stik hoki', di mana penyerapan awal sangat lambat dan meningkat di akhir, kata Sandiaga di Balaikota Jakarta, Selasa, 19 Juni.

Sandiaga memastikan bahwa akan mendorong Kepala Unit Perangkat Daerah (SKPD) untuk merekam program yang dapat meningkatkan penyerapan, terutama pada awal kuartal pertama dan kedua. Kami ingin perubahan dari pola penyerapan ini karena tidak sehat, kata Sandiaga.

Sandiaga Uno berharap penyerapan pada paruh kedua 2018 akan lebih baik. Dengan demikian, tidak ada akumulasi penyerapan pada akhir kuartal keempat, terutama pada bulan November dan Desember.

Berdasarkan situs publik.bapedadki.net, saat ini, total penyerapan Belanja Langsung (BL) dan Belanja Tidak Langsung (BTL) hanya 24.4471 persen. Padahal, pemerintah menganggarkan alokasi anggaran dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) sebesar Rp71,16 triliun. Sementara itu, penyerapan APBD Jakarta hanya mencapai Rp17,39 triliun.

Sandiaga menjelaskan bahwa penyerapan ABPD Jakarta sering terkendala oleh perencanaan yang buruk. Khususnya, masalah lahan yang belum tersedia, sehingga menyebabkan perencanaan tidak dapat dilaksanakan. Misalnya, jika Anda ingin membangun sebuah gedung tetapi tanah belum diselesaikan dalam hal legalitas, kata Sandiaga Uno.

Tidak ada komentar