Kementerian Pemuda dan Olahraga Meminta Maaf Atas Insiden Di Jambi


Kementerian Pemuda dan Olahraga telah mengeluarkan permintaan maaf atas sebuah insiden di Jambi di mana seorang wartawan wanita diserang di dada oleh seorang pejabat keamanan saat meliput upacara obor Asian Games 2018.

"Kami menyesali kekerasan yang terjadi pada wartawan, terutama karena dia adalah seorang jurnalis perempuan," sekretaris kementerian, Gatot S. Dewa Broto, mengatakan dalam sebuah pernyataan keterangan yang tertulis pada hari Sabtu 04 Agustus 2018. "Tanpa wartawan, Asian Games tidak akan terdengar di semua tempat."

Seorang Jurnalis yang bernama Suci Annisa mengatakan dia menderita sakit luar biasa di dadanya setelah diserang oleh seorang pejabat keamanan.

"Insiden itu terjadi di sekitar lampu merah Museum Simpang Empat Siginjai, Jambi, ketika saya mengambil gambar dengan kamera saya," katanya.

Dia mengatakan dia tidak tahu mengapa dia dipukul. Dia mengatakan dia telah berhadapan dengan penjaga, mengatakan kepadanya bahwa dia adalah seorang jurnalis. Penjaga itu dilaporkan menjawab bahwa dia tidak peduli apa profesinya dan ditarik oleh rekan-rekannya untuk menghindari konflik lebih lanjut.

Menurut Suci Annisa, penjaga yang sama juga telah dengan keras mendorong fotografer kami yang bernama Aldino, yang jatuh bersama dengan kamera di tangannya.

Juru bicara Panitia Asian Games Indonesia Ratna Irsana mengatakan bahwa pengelola acara sekarang sedang menyelidiki kasus ini.

"Mereka yang terlibat dalam mengamankan acara tidak hanya personil dari pemerintah pusat, tetapi juga dari pemerintah daerah."

Ketua Aliansi Jurnalis Independen Jambi, Ramond EPU, mengatakan kekerasan bisa dikategorikan sebagai premanisme.

Ramond mengatakan tindakan penjaga melanggar UU No. 40/1999 tentang pers, yang menjamin kebebasan pers, dan harus diperlakukan sebagai kejahatan.

Tidak ada komentar