Basarnas Percaya Tidak Ada Lagi Korban Kecelakaan Pesawat Yang Akan Ditemukan
Badan Pencarian dan Penyelamatan Nasional (Basarnas) percaya tidak ada lagi mayat korban jatuh Penerbangan Lion Air JT 610 akan ditemukan.
Dalam evaluasi terakhir, tim SAR gabungan tidak menemukan badan lagi. Itu adalah dasar operasi pencarian dihentikan, kata Direktur Operasi Basarnas, Bambang Suryo Aji, Sabtu.
Operasi pencarian terakhir dipersempit menjadi radius 250 meter setelah tim SAR tidak lagi menemukan mayat korban dan puing-puing pesawat yang jatuh di luar radius, katanya.
Selama 13 hari operasi pencarian mereka, tim SAR telah mengumpulkan mayat korban kecelakaan pesawat dalam 196 tas, katanya.
Berdasarkan prosedur operasi standar Basarnas, operasi pencarian berlangsung selama tujuh hari dan dapat diperpanjang selama tiga hari. Sekarang operasi pencarian telah diperpanjang untuk tiga hari kedua dan tidak ada lagi mayat korban yang ditemukan, jelasnya.
Kepala Basarnas Muhammad Syaugi mengatakan sebelumnya operasi pencarian terkonsentrasi telah dihentikan pada hari Minggu, 11 November 2018, pukul 03.30 siang. waktu lokal.
Operasi pencarian terkonsentrasi ditutup hari ini. Namun, Kantor Pencarian dan Penyelamatan di Jakarta dan Bandung akan tetap siaga sepanjang waktu, kata Syaugi dalam konferensi pers di Jakarta International Container Terminal (JICT) 2.
Pada hari Sabtu, 10 November 2018, tim SAR gabungan telah mengumpulkan 196 kantong mayat. Menurut manifes penerbangan, pesawat Lion Air Boeing 737 MAX membawa 189 orang termasuk anggota awak.
Juru bicara Kepolisian Indonesia Komisaris Besar Sulistyo Pudjo Hartono menyatakan pada hari Kamis bahwa polisi telah mengidentifikasi 51 korban pesawat Lion Air JT 610, 11 hari setelah pesawat itu jatuh ke perairan pada 29 Oktober 2018.
Dia mengatakan jumlah tas mayat tidak menunjukkan jumlah mayat yang ditemukan oleh tim SAR, karena setiap tas mungkin berisi bagian tubuh korban yang berbeda.
Pesawat itu jatuh ke perairan Tanjung Karawang hampir 15 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta dalam perjalanan ke Tanjung Pinang, ibukota provinsi Bangka Belitung.
Post a Comment