Yusril Sebagai Pengacara Kamp Jokowi, Erick Thohir Menjelaskan Tidak Ada Kesepakatan Politik


Ketua Tim Kampanye Nasional Bapak Jokowi-Ma`ruf Amin, Erick Thohir, mengatakan tidak ada kesepakatan politik dengan Bapak Yusril Ihza Mahendra sebagai pengacara kamp tersebut. Dia menjelaskan Pak Yusril bergabung dengan koalisi berdasarkan keahliannya sebagai pengacara profesional.

Tidak ada kesepakatan politik, Pak Yusril mengatakan posisinya adalah masalah pribadi, kata Erick Thohir kepada awak media di JW Marriot Hotel, pada hari Jumat, 9 November 2018.

Yusril Ihza Mahendra sebelumnya menjelaskan keputusannya untuk menjadi pengacara pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin dalam pemilihan presiden 2019 mendatang yang akan dilakukan setelah pertemuan dengan Pak Erick di Hotel Mulia di Jakarta. Dalam sesi tersebut, Erick Thohir meminta kesediaan Bapak Yusril menjadi pengacara Jokowi-Ma'ruf Amin, dan yang terakhir membuat komitmen.

Kepala kamp Bapak Jokowi juga mengingatkan Yusril bahwa menjadi pengacara Jokowi-Ma'ruf Amin berarti dia tidak akan dibayar dan bekerja sebagai pengacara pro bono. Yusril kemudian menerima tawaran itu.

Erick Thohir menyamakan Pak Yusril dengan Rosan Roeslani sebagai kepala Kamar Dagang dan Industri Indonesia dan Bahlil Lahadalia sebagai ketua Asosiasi Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) yang mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin dengan kapasitas mereka sebagai individu. Menurut Erick, rekam jejak Yusril di lembaga hukum tak perlu diragukan.

Keterlibatan tokoh-tokoh besar di kamp Jokowi-Ma'ruf adalah hal yang positif mengingat mereka secara pribadi mempercayai Jokowi. Erick mengakui tidak ada masalah dengan pengalaman Yusril sebagai pengacara organisasi yang dibubarkan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Menurut Erick Thohir, setiap orang memiliki visi yang berbeda dalam posisi yang berbeda. Itu bagian dari pekerjaan profesional, katanya.

Tidak ada komentar