La Nyalla Mengaku Telah Menyebarkan Hoax Tentang Ideologi Dan Keyakinan Presiden Jokowi
Mantan kader Partai Politik Gerindra, La Nyalla Mattalitti, mengakui bahwa ia menyebarkan kebohongan tentang ideologi dan keyakinan Presiden Joko Widodo atau yang kita kenal sebagai Pak Jokowi. Selama pemilu tahun 2014 yang lalu, Pak Jokowi digosipkan dan dituduh sebagai pendukung Partai Komunis Indonesia (PKI).
La Nyalla juga mengakui bahwa ia telah menyebarkan berita palsu bahwa Bapak Jokowi adalah seorang Kristen dengan leluhur Cina.
Saya adalah orang yang menyalakan obor di Jawa Timur dan Madura, katanya di rumah Kiai Ma'ruf Amin pada hari Kamis, 13 Desember 2018.
La Nyalla Mattalitti mengatakan bahwa dia telah bertemu dengan presiden untuk meminta maaf secara pribadi dan mengatakan bahwa Pak Jokowi menerima permintaan maafnya. Dia juga mengklaim bahwa dia telah mengunjungi banyak distrik untuk menyanggah kebohongannya sendiri sebagai cara untuk menebus kesalahan.
Saya mengatakan bahwa saya menyesal telah menyebarkan kebohongan PKI. Saya mengakui saya orang yang mengatakan bahwa Pak Jokowi adalah seorang komunis dan agamanya tidak jelas. Saya minta maaf, katanya.
Berbohong adalah gangguan psikologis. Seseorang yang tidak bisa berhenti berbohong disebut mythomania atau pembohong patologis, yang juga berbohong kepada orang lain. Mereka yang menderita mythomania terkadang tidak sadar bahwa mereka berbohong.
Psikolog Ruth Zulhaqqi mengatakan mythomania dapat terjadi pada orang yang kurang percaya diri, jadi mereka mengatakan kebohongan dengan cara menyembunyikan kebenaran. Mythomania juga bisa terjadi pada orang yang sulit menerima kenyataan, kata Ratih.
Sementara itu, psikolog Ajeng Raviando mengatakan, mitosia dapat dimulai sejak kecil. Anak-anak dapat mengembangkan kebiasaan berbohong jika mereka tidak memiliki bimbingan moral yang tepat dari orang tua mereka.
Post a Comment