Ace Hasan Syadzily : Jokowi Tidak Pernah Mempolitisasikan Kegiatan Doanya


Ace Hasan Syadzily, juru bicara Tim Kampanye Nasional Joko Widodo atau yang akrab disapa Pak Jokowi dan pendampingnya Kiai Ma'ruf Amin, menekankan bahwa Presiden Jokowi yang sudah berkuasa tidak pernah mempolitisasi kegiatan doanya. Pak Jokowi tidak pernah mempolitisasi doa atau rumah ibadat. Tidak seperti Bapak Prabowo Subianto, yang mempolitisasi shalat Jumat, sehingga Bawaslu dan takmir masjid dilarang, kata Pak Syadzily dalam pernyataan tertulis di Jakarta, pada hari Sabtu, 16 Febuari 2019.

Syadzily mengatakan bahwa Badan Pemenang Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tidak dapat menghindari bahwa ada mobilisasi kader Gerindra untuk menghadiri layanan sholat Jumat di masjid-masjid di Semarang. Menurut Ace Hasan Syadzily, surat undangan untuk melakukan shalat Jumat menunjukkan upaya untuk mempolitisasi Jumatan, atau shalat Jumat, di Semarang.

Jika itu bukan motif politik, mengapa menyebarkan undangan untuk salat Jumat, Syadzily menunjukkan.

Berbicara sehubungan dengan foto Bapak Jokowi yang sedang melaksanakan sholat, ia mengklarifikasi bahwa itu terjadi tanpa desain khusus. Dia menekankan bahwa masalah sholat adalah urusan pribadi setiap jamaah untuk memenuhi kewajibannya sebagai Muslim.

Kegiatan Pak Jokowi, sebagai presiden, harus memiliki nilai berita, sehingga fotografer dan awak media akan secara otomatis dan alami menangkap Jokowi yang melakukan sholat. Tidak ada mobilisasi jurnalis atau fotografer untuk mengambil gambar doa Jokowi. Kami hanya memfasilitasi awak media atau fotografer untuk menangkap Pak Jokowi melakukan sholat, jelasnya.

Dia menyatakan bahwa dalam foto doa Pak Jokowi, doa-doa itu sengaja dibalik untuk membuat doa-doa jemaah khusyuk. Apalagi itu tidak melanggar aturan sholat.

Tidak ada komentar