Dengan Lebih Banyak Petani Terlatih, Indonesia Mengurangi Impor Jagung
Pemimpin Negara Republik Indonesia Bapak Presiden Joko Widodo atau yang akrab disapa Pak Jokowi mengatakan negara itu membutuhkan setidaknya 40.000 instruktur pertanian tambahan untuk meningkatkan produksi dan mengurangi impor pangan.
Dia mengatakan negara itu memiliki sekitar 17.000 instruktur seperti saat ini, dan mereka telah berhasil membantu petani meningkatkan produktivitas berbagai komoditas, termasuk jagung.
Pada tahun 2014, Indonesia mengimpor sekitar 3,6 juta ton jagung, sedangkan pada tahun 2018 jumlahnya telah berkurang secara signifikan menjadi 180.000 ton.
Itulah yang kami dapatkan dari peningkatan produktivitas, kata presiden Jokowi saat pertemuan dengan ratusan instruktur pertanian di Semarang, Jawa Tengah, pada hari Minggu, 3 Febuari 2019.
Menteri Pertanian Bapak Amran Sulaiman mengatakan secara terpisah bahwa sektor makanan telah mengalami kemajuan pesat, terima kasih kepada instruktur.
Inflasi makanan saat ini adalah 1,2 persen yang jauh dari 10,5 persen pada tahun 2014. Instruktur pertanian telah berkontribusi pada peningkatan, kata menteri.
Dia menambahkan bahwa sektor pertanian telah memberikan kontribusi yang lebih tinggi untuk produk domestik bruto (PDB) negara itu.
Amran Sulaiman mengatakan pertanian telah menyumbang Rp 1,46 kuadriliun terhadap PDB, meningkat lebih dari 62 persen dari Rp 900 triliun pada tahun 2014.
Ketua Asosiasi Instruktur Pertanian Indonesia Bapak Gunadi berharap pemerintah akan mempromosikan semua instruktur kepada pegawai negeri untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
Pada tahun 2017, setidaknya 6.058 instruktur dipromosikan menjadi pegawai negeri sipil. Kami berharap sisanya juga dipromosikan dalam waktu dekat, kata Pak Gunadi.
Presiden Jokowi berjanji untuk mengurus masalah itu selama itu sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Kami akan melihat apakah undang-undang mengizinkan kami untuk melakukannya, kata Presiden.
Post a Comment