LIVERPOOL MEMBANTAI BARCELONA SEPERTI MEMBANTAI KLUB KECIL DI LIGA ENGLISH TUTURNYA MEDIA SPANYOL
LIVERPOOL MEMBANTAI BARCELONA SEPERTI MEMBANTAI KLUB KECIL DI LIGA ENGLISH TUTURNYA MEDIA SPANYOL

Jurnalis Spanyol yang terkenal, Guillem Balague, tidak terkejut dengan keberhasilan yang diraih Liverpool atas Barcelona. Karena, Balague mempertimbangkan jika pasukan Ernesto Valverde tampak lebih rendah dan penuh ketakutan.
Liverpool tertinggal agregat 3-0 ketika mereka memulai leg kedua semifinal Liga Champions 2018/19 melawan Barcelona. Namun, The Reds tidak mengendurkan antusiasmenya dalam pertandingan di Anfield, Rabu (8/5) dini hari WIB.
Hasilnya, Liverpool mampu menang dengan skor 4-0. Divock Origi dan Gini Wijnaldum masing-masing mencetak dua gol. Liverpool membalikkan agregat dengan keunggulan 4-3 dan maju ke pertandingan final.
Balague, sejak leg pertama pertandingan, memiliki pendapat berbeda dari Pundit lainnya. Dia tidak memberikan pujian kepada Barcelona meski menang 3-0. Sebaliknya, ia melihat bahwa Liverpool bermain lebih baik di Camp Nou.
"Liverpool memiliki lebih banyak peluang dan memainkan tempo tinggi dalam pertandingan melawan Barcelona. Klopp mengatakan jika mereka tidak melakukan banyak kesalahan di leg pertama dan mereka tidak perlu banyak berubah," kata Balague di BBC Sports.
Dan, analisis Balague benar. Tanpa perlu melakukan banyak perubahan dalam hal gaya bermain, The Reds mampu mengalahkan Barcelona dengan skor telak 4-0. Liverpool juga membuat Barca terlihat lebih rendah.
"Selama dua pertandingan, beberapa dari Barcelona tampak lebih rendah, takut dan tidak dapat menemukan jawabannya."
"Bagi saya, Lionel Messi mengatakan 'bagaimana saya bisa memengaruhi permainan?' "Tidak banyak tim yang pernah memperlakukannya seperti itu," lanjut Balague.
Balague mengatakan salah satu faktor kunci dalam kesuksesan Liverpool adalah kondisi fisik. The Reds mampu memberi tekanan pada pemain Barca dengan sangat erat. Bahkan, satu pemain Barca yang membawa bola bisa dikawal oleh dua pemain.
Kondisi ini membuat Lionel Messi tidak bisa berbuat banyak. La Pulga dapat terlihat bagus sebagai individu. Tapi, dia gagal menyampaikan kinerjanya kepada rekan-rekannya yang gagal bersinar.
"Dua atau tiga pemain Liverpool selalu ada di sekitar pemain Barcelona. Mereka mencoba melepaskan umpan lebih sering, tetapi gagal dan tidak memenuhi target. Barca tidak pernah bermain seperti ini sejak lama," tutup Balague.

Jurnalis Spanyol yang terkenal, Guillem Balague, tidak terkejut dengan keberhasilan yang diraih Liverpool atas Barcelona. Karena, Balague mempertimbangkan jika pasukan Ernesto Valverde tampak lebih rendah dan penuh ketakutan.
Liverpool tertinggal agregat 3-0 ketika mereka memulai leg kedua semifinal Liga Champions 2018/19 melawan Barcelona. Namun, The Reds tidak mengendurkan antusiasmenya dalam pertandingan di Anfield, Rabu (8/5) dini hari WIB.
Hasilnya, Liverpool mampu menang dengan skor 4-0. Divock Origi dan Gini Wijnaldum masing-masing mencetak dua gol. Liverpool membalikkan agregat dengan keunggulan 4-3 dan maju ke pertandingan final.
Balague, sejak leg pertama pertandingan, memiliki pendapat berbeda dari Pundit lainnya. Dia tidak memberikan pujian kepada Barcelona meski menang 3-0. Sebaliknya, ia melihat bahwa Liverpool bermain lebih baik di Camp Nou.
"Liverpool memiliki lebih banyak peluang dan memainkan tempo tinggi dalam pertandingan melawan Barcelona. Klopp mengatakan jika mereka tidak melakukan banyak kesalahan di leg pertama dan mereka tidak perlu banyak berubah," kata Balague di BBC Sports.
Dan, analisis Balague benar. Tanpa perlu melakukan banyak perubahan dalam hal gaya bermain, The Reds mampu mengalahkan Barcelona dengan skor telak 4-0. Liverpool juga membuat Barca terlihat lebih rendah.
"Selama dua pertandingan, beberapa dari Barcelona tampak lebih rendah, takut dan tidak dapat menemukan jawabannya."
"Bagi saya, Lionel Messi mengatakan 'bagaimana saya bisa memengaruhi permainan?' "Tidak banyak tim yang pernah memperlakukannya seperti itu," lanjut Balague.
Balague mengatakan salah satu faktor kunci dalam kesuksesan Liverpool adalah kondisi fisik. The Reds mampu memberi tekanan pada pemain Barca dengan sangat erat. Bahkan, satu pemain Barca yang membawa bola bisa dikawal oleh dua pemain.
Kondisi ini membuat Lionel Messi tidak bisa berbuat banyak. La Pulga dapat terlihat bagus sebagai individu. Tapi, dia gagal menyampaikan kinerjanya kepada rekan-rekannya yang gagal bersinar.
"Dua atau tiga pemain Liverpool selalu ada di sekitar pemain Barcelona. Mereka mencoba melepaskan umpan lebih sering, tetapi gagal dan tidak memenuhi target. Barca tidak pernah bermain seperti ini sejak lama," tutup Balague.
Post a Comment