Jakarta Menghentikan Rapat Setelah Mengundang Muslimah HTI


Pemerintah provinsi Jakarta baru-baru ini menjadi sorotan publik sejak hari Kamis, 13 Juni 2019, karena mengundang Muslimah HTI, bagian dari Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang dibubarkan, untuk berpartisipasi dalam pertemuan yang diprakarsai oleh Badan Perlindungan dan Pemberdayaan Anak dan Pengendalian Anak kota (PPAPP) ).

Pada hari Kamis malam, 13 Juni, agensi menunda pertemuan yang dijadwalkan berlangsung pada keesokan hari nya, pada tanggal 14 Juni 2019, dan meyakinkan pembatalan undangan untuk organisasi wanita Muslim.

Kami mengakui ada kesalahan dalam undangan rapat, kata kepala Badan PPAPP Tuty Kusumawati dalam pernyataan tertulis, pada hari Sabtu, 15 Juni 2019. Kesalahan itu adalah undangan ke sebuah organisasi yang telah dibubarkan oleh pemerintah.

Tuty, yang adalah mantan kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) kota, mengakui bahwa ia mengabaikan daftar undangan. Saya tidak melihat daftar undangan secara terperinci saat menandatanganinya karena telah melewati pemeriksaan kepala penjabat kepala dan sekretaris agensi, tambahnya.

Sebelumnya, undangan rapat yang dikeluarkan oleh Badan PPAPP untuk 12 organisasi wanita diedarkan di media sosial dan forum obrolan. Organisasi-organisasi itu termasuk Indonesia Tanpa Feminis (Indonesia Tanpa Feminisme), Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan), Muslimat NU DKI, Komisi Perlindungan Anak, dan HTI Muslimah.

Menurut Tuty, pertemuan itu direncanakan akan diadakan sebagai tanggapan atas permintaan dari komunitas perlindungan anak dan pemberdayaan perempuan yang dianggap sebagai poster yang menunjukkan anti-kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak yang dipajang dalam bias gender MRT Jakarta.

Karena itu, dinas kota mengundang sejumlah organisasi wanita. Untuk mendapatkan rekomendasi dan masukan terkait perempuan dan anak-anak, kata Tuty.

Tidak ada komentar