Ribuan Warga Wamena Ingin Melarikan Diri Setelah Kerusuhan Mematikan


Ribuan warga yang tinggal di Wamena, Papua berusaha untuk meninggalkan kota yang bergolak setelah kerusuhan hebat awal pada pekan ini yang menewaskan sedikitnya 32 orang.

Sekitar 1.200 warga telah mendaftar dengan Angkatan Udara Indonesia untuk melarikan diri dari Wamena, dengan alasan kekhawatiran akan tinggal di daerah sekitar Lembah Baliem, kata Air Cdre. Triwibowo, komandan Pangkalan Udara Silas Papare di Jayapura, Papua.

Angkatan Udara telah menyiapkan dua pesawat Hercules untuk evakuasi.

Dua pesawat Hercules telah disiapkan untuk mengangkut warga, terutama yang terluka, kata Triwibowo seperti dalam keterangan tertulis, pada hari Jumat, 27 September 2019.

Dia kemudian mengatakan bahwa Polisi Nasional juga akan mengerahkan pesawat tambahan untuk misi.

Militer Indonesia (TNI) mengkonfirmasi secara terpisah bahwa jumlah korban tewas pada hari Senin, yang dilaporkan melibatkan ratusan anak sekolah Wamena dan penduduk setempat, telah meningkat menjadi 32.

Para siswa di kota itu melancarkan protes yang meningkat menjadi kekerasan pada hari Senin, dengan beberapa dilaporkan membakar kantor pemerintah dan ruko. Kekacauan itu, kata Kepolisian Papua, dipicu oleh "informasi tak berdasar" dari seorang guru yang diduga menggunakan cercaan ras terhadap seorang siswa.

Banyak korban yang meninggal ditemukan terperangkap di dalam rumah mereka yang terbakar.

Tidak ada komentar