Jusuf Kalla: Kesenjangan Kesejahteraan Tertinggi Terlihat Di Jakarta
Wakil Presiden Bapak Jusuf Kalla menyesalkan kesenjangan kesejahteraan publik yang tinggi di Indonesia, di mana kesenjangan tertinggi dilaporkan di Ibu kota Jakarta.
Kompleks perumahan yang paling mewah terletak di Ibukota Jakarta, akan tetapi rumah paling buruk juga berada di kota Jakarta, kata Wakil Presiden dalam pidatonya dalam laporan akhir Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), di Wakil Presiden Negara Bagian Istana, Jakarta Pusat, pada hari Rabu, 9 Oktober 2019.
Tugas utama TNP2K yang dipimpin oleh VP Jusuf Kalla adalah mengatasi kesenjangan kesejahteraan. Sejak pertama kali didirikan pada tahun 2015, tim berhasil menurunkan angka kemiskinan menjadi 9,41 persen pada bulan Maret 2019, dari awalnya 11,2 persen pada Maret 2015.
Namun, itu tidak sejalan dengan kesenjangan kesejahteraan yang masih terlihat, terutama di Jakarta, kata Jusuf Kalla. Terlepas dari penurunan rasio Gini, yang mengukur ketimpangan pendapatan, masih ada konsentrasi aset negara dalam kelompok minoritas orang kaya Indonesia.
Sekretaris tim eksekutif Bambang Widianto mengatakan bahwa mempertimbangkan masyarakat Indonesia yang majemuk, percepatan untuk menghilangkan kesenjangan ini sangat penting. Menurut Bambang, cara paling efektif, yang diterapkan oleh negara lain, adalah dengan meningkatkan efektivitas perpajakan.
Jusuf Kalla mengakui bahwa sektor pajak bisa menjadi solusi untuk kesenjangan kesejahteraan. Dia mengatakan bahwa kesenjangan yang tinggi harus diselesaikan dengan memberikan lebih banyak pendapatan kepada orang-orang kelas bawah, kata VP.
Post a Comment