Aktivis Hak Anak Menyarankan Untuk Mengurangi Sekolah Seminggu Menjadi Tiga Hari


Kepala Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi telah menyarankan bahwa pemerintah mengurangi sekolah seminggu menjadi tiga hari dari lima hingga enam hari umum untuk memungkinkan siswa mengeksplorasi potensi mereka di luar bidang akademik.

Dia mengatakan telah menerapkan sistem seperti itu dalam layanan homeschooling di Bintaro, Tangerang Selatan, selama 13 tahun terakhir.

Dia bahkan melangkah lebih jauh dengan mewajibkan murid-muridnya untuk hanya belajar selama tiga jam per hari, namun banyak dari siswanya telah mendaftar di perguruan tinggi bergengsi, seperti Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada, dan Universitas Diponegoro.

Dia mengatakan penting bahwa anak-anak tidak hanya termotivasi dalam kehidupan akademik mereka tetapi juga menggali potensi mereka di bidang lain, seperti olahraga.

“Aku bahkan punya siswa tuli. Putra Dewi Yull mendapat undangan dari Ratu Elizabeth di London karena dapat memotivasi teman-teman tuli, ”Seto mengatakan dalam pernyataan tertulis, pada hari Rabu, merujuk pada penyanyi Indonesia yang terkenal.

Seto mengatakan jika anak-anak merasa senang di sekolah, mereka akan menjadi lulusan yang berkualitas.

Dengan sedikit waktu yang dihabiskan di sekolah, anak-anak dapat menghabiskan waktu mereka di rumah dan mengembangkan minat dan keterampilan mereka sendiri. Anak-anak tidak akan menjadi robot yang wajib menerima pelajaran dan mengabaikan bakat mereka yang lain, kata Seto.