China Kuntit dan Pantau Kapal Perang AS di Selat Taiwan


Militer Cina secara ketat mengintai dan memantau kapal-kapal Angkatan Laut AS yang berlayar melintasi Selat Taiwan. Beijing menyerukan Washington untuk menghormati integritas wilayah Cina. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang membuat pernyataan itu setelah kapal perang USS Shiloh yang dipersenjatai dengan rudal melintasi selat Taiwan pada hari Kamis atau beberapa hari setelah Taiwan mengadakan pemilihan presiden. Masalah Taiwan adalah tentang integritas teritorial China, dan masalah yang paling penting dan sensitif untuk hubungan Tiongkok-AS, Geng mengatakan Jumat, seperti dikutip oleh South China Morning Post pada hari Sabtu. Dia menambahkan bahwa AS harus mematuhi prinsip satu-China. Sementara itu, juru bicara Armada ke-7 Angkatan Laut AS Joe Keiley mengkonfirmasi bahwa kapal perang USS Shiloh memang transit Selat Taiwan dalam demonstrasi komitmen AS untuk kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. Angkatan Laut AS akan terus terbang, berlayar, dan beroperasi di mana pun diizinkan oleh hukum internasional, katanya. Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kapal perang AS berada dalam misi navigasi umum ketika berlayar ke utara, dari barat daya pulau itu.

Kapal melintasi jalur air strategis yang memisahkan Taiwan dari daratan Cina. USS Shiloh adalah kapal perang AS yang ditempatkan di Yokosuka, Jepang. Penampilannya di Selat Taiwan hanya lima hari setelah presiden petahana Tsai Ing-wen dari Partai Progresif Demokratik (DPP) memenangkan kemenangan besar dalam pemilihan presiden. Legislator DPP Tsai Shih-ying mengatakan bahwa kapal perang transit Washington menunjukkan dukungan Amerika untuk proses demokrasi Taiwan. Menurutnya kehadiran kapal perang tersebut memberikan keamanan bagi warga Taiwan. Legislator DPP lain, Lo Chih-cheng, mengatakan bahwa momen transit USS Shiloh dapat dibaca karena AS mengatakan kepada China untuk tidak bereaksi berlebihan terhadap hasil pemilihan presiden Taiwan. Beijing sendiri telah mengeluarkan pernyataan keras selama beberapa hari terakhir setelah Tsai memenangkan kembali pemilihan presiden. Sementara politisi Partai Nasionalis Tiongkok, William Tseng, mengatakan bahwa kapal perang AS secara rutin transit di Selat Taiwan, beberapa di antaranya adalah perairan internasional. Karena itu, katanya, pelayaran tidak boleh diberi interpretasi politik.

Tidak ada komentar