Garuda Indonesia Mengalihkan Penerbangan Setelah Serangan Udara Iran Terhadap Pasukan AS
Pengangkut bendera nasional Garuda Indonesia telah memutuskan untuk mengalihkan rute Eropa dari wilayah udara Timur Tengah untuk memastikan keselamatan semua penerbangan yang melewati wilayah tersebut, menyusul serangan udara pembalasan atas aset Amerika Serikat di Irak yang dipesan oleh Iran pada hari Selasa.
Penjabat direktur operasi maskapai itu, Tumpal M. Hutapea, mengatakan Garuda akan mengalihkan rute dari wilayah udara Iran dan Bucharest ke barat laut Mesir dan Yunani setelah larangan penerbangan yang dikeluarkan oleh Otoritas Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA).
"Kami akan terus memantau situasi dan menyesuaikan rute sesuai," kata Tumpal, menambahkan bahwa semua penerbangan Garuda Indonesia ke Eropa beroperasi seperti biasa dengan pengalihan rute.
Selanjutnya, direktur jenderal transportasi udara Kementerian Perhubungan, Polana B. Pramesti, mengeluarkan surat pada hari Rabu sebagai peringatan bagi semua pesawat Indonesia untuk tetap waspada jika mereka melewati wilayah udara Timur Tengah, terutama di Iran, Irak, dan Persia Teluk dan Oman.
Maskapai dari negara lain, termasuk Singapore Airlines (SIA), konon telah menghindari wilayah tersebut karena alasan keamanan.
"Semua rute penerbangan SIA dialihkan dari wilayah udara Iran," kata Singapore Air sebelumnya seperti dalam keterangan tertulis.
Pasukan militer Iran dilaporkan melancarkan serangan rudal balistik terhadap pangkalan udara yang berafiliasi dengan AS di Ayn al-Asad, lebih dari 1.000 kilometer barat daya Teheran, ibukota Iran.
Serangan itu dianggap sebagai tindakan balas dendam terhadap pembunuhan Washington atas jenderal Iran Qassem Soleimani pekan lalu di Irak.
Post a Comment