Spanduk Rasis Memprotes Pendirian Bioskop Di Sebuah Toko Lokal


Sebuah organisasi massa Jakarta Timur bernama Gabungan Ormas Islam Betawi (GOIB) atau asosiasi organisasi Islam Betawi, mengumumkan dalam sebuah spanduk rasis bahwa mereka akan mengadakan rapat umum pada hari Jumat, 17 Januari, menentang pendirian sebuah bioskop di sebuah toko lokal, Pusat Grosir Cililitan (PGC).

Kelompok itu berusaha mengundang penduduk setempat untuk bergabung dalam rapat umum dengan memasang spanduk provokatif yang berisi narasi rasial terhadap keturunan Tionghoa. Spanduk yang dijuluki "membela Islam dan masyarakat adat" juga menjadi viral di platform media sosial.

Wartawan juga tidak dapat melacak pihak-pihak yang meletakkan spanduk di samping jalan umum yang sibuk. Namun, spanduk telah diturunkan kemarin. Menurut penduduk setempat, sejumlah orang menurunkan spanduk itu setelah menjadi viral.

Seseorang yang ditemui wartawan di Masjid As-Sinah di PGC, yang disebutkan dalam spanduk, mengungkapkan bahwa informasi tentang demonstrasi tersebut berasal dari manajemen gedung PGC dan menolak untuk dikaitkan dengan demonstrasi tersebut.

“Anda bisa mencapai manajemen gedung, kami disadarkan oleh mereka. Kami tidak akan memberikan pernyataan apa pun, "kata pria itu.

Berdasarkan spanduk, rapat umum menyerukan orang-orang untuk memprotes pembangunan gedung bioskop XXI yang terletak dekat dengan Masjid As-Sinah yang terletak di lantai tujuh PGC.

Polisi Metro Jakarta mengunjungi rumah Andy M. Sholeh di Cililitan, Kramat Jati, Jakarta Timur, sehubungan dengan spanduk rasis untuk mengumpulkan pernyataan. Menurut Adj. Sr Comsr. Jerry R. Siagian, Andy M. Sholeh mengakui bahwa dia adalah orang yang memasang spanduk.

Tidak ada komentar