Dikarantina, Para Penumpang Kapal Pesiar Tak Boleh Keluar Kabin


Sekitar 3.700 orang harus menjalani dua minggu karantina di atas kapal pesiar Diamond Princess yang melepaskan jangkar di perairan Jepang. Karantina terjadi setelah petugas kesehatan mengkonfirmasi bahwa ada 10 orang di atas kapal yang dinyatakan positif virus korona dan diduga ada lebih banyak kasus. Ketika pasien yang terinfeksi virus korona dipindahkan oleh penjaga pantai Jepang ke rumah sakit di daratan, ribuan penumpang dan awak di atas kapal yang dikelola oleh Carnival Corp harus rela dikarantina. Saya ingin melakukan perawatan kesehatan penumpang dan kru dan melakukan segala upaya untuk mencegah penyebaran virus, kata Menteri Kesehatan Jepang Katsunobu Kato di Tokyo. Keputusan itu berarti bahwa penumpang di kapal akan tetap di kapal selama minimal 14 hari di pelabuhan Yokohama, dekat Tokyo. Sebelum virus terdeteksi, kapal berencana melakukan perjalanan delapan hari mulai Selasa (4/2).

Para penumpang menaiki kapal ke media sosial apa pun yang mereka alami.Mereka mengunggah foto-foto petugas medis mengenakan topeng dan pakaian pelindung yang melakukan pemeriksaan medis, makanan disediakan di setiap kamar, koridor kosong dan dek kapal yang tidak dapat dikunjungi lagi. Penumpang Inggris David Abel menjelaskan, semua penumpang diminta untuk tetap berada di kabin pada Rabu (24/2) pagi, dengan petugas mengirim makanan ke setiap kamar. Tantangan situasi bagi saya adalah bahwa saya adalah diabetes yang tergantung pada insulin, kata Abel dalam sebuah video yang direkam di kabin dan diunggah di halaman Facebook. Menurutnya, makanan rutin yang ia konsumsi merupakan bagian penting dalam mengelola kondisinya. Kami tidak punya pilihan dalam apa yang bisa kami makan, pengumuman terakhir adalah bahwa mereka mulai di dek bawah dan bekerja. Aku di dek kesembilan, kata Abel.

Tidak ada komentar