Ini Motif Tentara Thailand Umbar Tembakan dan Tewaskan 26 Orang di Mal


Pasukan khusus Thailand berhasil menembak mati seorang tentara yang melakukan serangkaian serangan buta di sebuah pusat perbelanjaan di Thailand dan menewaskan sedikitnya 26 orang. Polisi mengidentifikasi seorang pria bersenjata bernama Jakrapanth Thomma, seorang sersan berusia 31 tahun. Penembakan dimulai sekitar pukul 3 sore pada hari Sabtu (8/2). Media Thailand melaporkan bahwa pria bersenjata itu bekerja di sebuah pangkalan militer di dekat Nakhon Ratchasima, sekitar 250 km dari ibu kota Bangkok. Menteri Kesehatan Masyarakat Anutin Charnvirakul membenarkan bahwa tentara itu ditembak mati di mal Terminal 21 di Kota Nakhon Ratchasima. Terima kasih polisi dan tentara untuk mengakhiri situasi ini. Penembak itu ditembak mati, kata Chanvirakul melalui akun Facebook-nya. Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha juga menekankan bahwa sandera dan penembakan massal oleh seorang tentara berhasil dilumpuhkan. Korban tewas dari penembakan itu mencapai 26 orang dan 52 warga lainnya terluka, Perdana Menteri (PM) Prayuth dilaporkan oleh Reuters. Prayuth menjelaskan motif penembakan itu karena konflik pribadi mengenai penjualan rumah. Motif prajurit untuk menembak itu bukan untuk membalas dendam atas kesepakatan tanah di mana ia merasa dicurangi, kata Prayuth yang mengunjungi yang terluka di Kota Nakhon Ratchasima kemarin. Konflik itu, katanya, melibatkan kerabat para komandan prajurit yang menjadi tersangka. Sebelumnya, Komandan Militer Jenderal Apirat Kongsompong juga memantau operasi perburuan tersangka. Pada Sabtu malam (8/2) sekitar pukul 20.30, pasukan khusus sedang bersiap memasuki mal dengan fokus evakuasi. Pada pukul 23:30, pasukan berhasil mengendalikan lantai G, 1, 2 dan 3.

Sekitar pukul 3.30 waktu setempat pada hari Minggu pagi, pasukan keamanan melancarkan serangan besar-besaran ke mal dan pertempuran senjata terjadi. Satu anggota pasukan keamanan terbunuh dan dua lainnya terluka. Polisi dan tentara juga menyatakan bahwa pria bersenjata itu berhasil lumpuh pada Minggu pagi di Terminal 21 di Nakhon Ratchasima, yang juga dikenal sebagai Korat. Pada saat yang sama pasukan keamanan Thailand mengevakuasi orang-orang dari pusat perbelanjaan Terminal 21. Hingga hari Minggu pukul 09.30 waktu setempat, polisi mengkonfirmasi bahwa pria bersenjata itu telah ditembak mati, tetapi sampai sekarang tidak ada perincian terkait bagaimana ini bisa terjadi. Sebelumnya dilaporkan bahwa pria bersenjata itu mencoba melarikan diri melalui bagian belakang gedung. Upaya negosiasi dilakukan secara singkat. Ibu tersangka juga dibawa ke pusat perbelanjaan untuk mencoba membujuknya agar menyerah. Jakrapanth menembak komandannya sendiri yang bernama Kolonel Anantharot Krasae di sebuah rumah di kamp militer Suatham Phithak. Seorang wanita 63 tahun, ibu mertua komandan dan seorang tentara lainnya terbunuh di sana. Tersangka kemudian mengambil senjata dan amunisi dari kamp sebelum mengambil kendaraan jenis Humvee. Dia kemudian menembaki sejumlah lokasi sebelum tiba di Terminal 21 sekitar pukul 6 sore pada hari Sabtu waktu setempat. Tersangka menembaki warga sipil dalam perjalanan ke Terminal 21. Situasinya ramai karena akhir pekan dan liburan panjang. Pria bersenjata itu menggunakan senapan mesin dan menembak korban yang tidak bersalah, meninggalkan banyak orang terluka dan terbunuh, kata juru bicara kepolisian Kolonel Krissana Pattanacharoen kepada Bangkok Post.

Tidak ada komentar