Terapi Relaksasi Dorong Penyembuhan Penyakit dan Bangkitkan Optimisme


Melalui relaksasi yang tepat, tubuh akan menghasilkan endorfin yang berguna untuk mengurangi rasa sakit dan memicu perasaan senang, tenang, atau bahagia. Hormon ini, yang terdiri dari neuropeptida opioid endogen, diproduksi oleh sistem saraf pusat dan kelenjar hipofisis. Andreas FK, mengatakan endorfin adalah bahan kimia yang diproduksi oleh tubuh dan memiliki efek mengurangi rasa sakit dan memicu perasaan senang, tenang, atau bahagia. Namun, banyak orang tidak memahaminya. Pengalaman Andrenalin pada pasien kanker darah di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta, menggambarkan bagaimana setelah melakukan terapi relaksasi, tidak hanya leukosit perlahan naik, tetapi ia juga memiliki semangat seumur hidup untuk pulih, kata Andreas dalam pernyataannya pada hari Selasa. Hal yang sama terjadi pada Harry, yang mengalami rasa sakit pada tulang kaki dan tulang belakang yang membuatnya sulit berdiri. Hanya berdiri sebentar, saya sudah merasakan sakit. Harus tergesa-gesa mencari tempat duduk karena takut jatuh, kata pria berusia 89 tahun itu. Namun, setelah dirawat, tubuhnya pulih dan tulangnya kuat menopang tubuhnya. Sekarang, dia bisa berolahraga. Andreas FK mengatakan, untuk mencapai relaksasi tinggi, banyak orang harus dibimbing oleh seorang terapis. Sebenarnya setiap orang memiliki kemampuan menyembuhkan dirinya sendiri. Sebagai ciptaan Tuhan, ada kekuatan untuk menyembuhkan dari dalam diri kita sendiri. Namun, potensi ini harus digali, kata Andreas.

Metode terapi yang telah dia terapkan selama bertahun-tahun ini terbukti tidak hanya menyembuhkan orang sakit, tetapi juga membantu menyelesaikan masalah kehidupan. tidur berhari-hari dan menyebabkan emosinya naik. Ketoka menjalani terapi, tidak hanya dia bisa tidur, tapi hati menjadi damai, pikiran tenang. Beberapa hari setelah dirawat, ia dapat bertemu dan menyatukan kembali dengan putranya dalam keadaan sehat. Andreas FK menambahkan, dalam melakukan relaksasi, yang diperlukan hanyalah kemauan dan keyakinan bahwa penyakit apa pun yang dialami, dapat disembuhkan, masalah apa pun yang dihadapi pasti ada jalan keluar. Terapi ini, kata Andreas FK, biasanya dimulai dengan mengatur pernapasan. Saya selalu meminta klien untuk mengambil napas lambat dari hidung, tahan selama beberapa detik, lalu perlahan-lahan keluar melalui mulut sambil tersenyum. Itu saja, jika dilakukan dengan benar, itu bisa memberi kita ketenangan pikiran, kata Andreas FK. "Terus membuat pasien setenang mungkin. Bagi Andreas FK, terapi ini adalah kekuatan yang tidak berdaya. Intinya adalah kekuatan ada pada setiap orang," katanya. Karena itu, siapa saja dapat melakukan terapi ini, tetapi disarankan untuk mengikuti pelatihan terlebih dahulu agar prosedurnya dapat dilakukan dengan tepat. Dia juga mengatakan, terapi relaksasi tidak hanya untuk orang sakit, bahkan banyak orang sehat yang dirawat. Sebelum dirawat, biasanya dilakukan konsultasi.

Tidak ada komentar