Solidaritas untuk George Floyd, Selebritas Kutuk Aksi Rasisme di AS


Demonstrasi di Amerika Serikat (AS) terus berlanjut. Kemarin, sebagian besar perusahaan AS, selebriti dan pejabat tinggi mengutuk rasisme dan menyerukan keadilan bagi George Floyd. Mereka meneriakkan suara melalui situs internet, media sosial, dan media massa. Mantan Presiden AS George W Bush mengatakan dia sangat sedih dengan kematian Floyd yang tidak wajar. Dia juga merasa geram dengan dosis keadilan yang timpang lagi di AS. Namun, Bush juga mendesak orang untuk menahan diri dan tidak melakukan tindakan anarkisme di sepanjang jalan raya. Seperti dilansir Reuters, demonstrasi itu tidak hanya berlangsung di Washington, tetapi juga menyebar ke berbagai negara bagian lainnya. Mereka tidak hanya berasal dari orang kulit hitam, tetapi juga orang kulit putih. "Saya terkejut dengan perlakuan terhadap orang Afrika-Amerika yang dilecehkan dan diancam," kata Bush. Dia menambahkan bahwa sistem rasisme di AS perlu segera dihapuskan karena AS adalah negara multikultural dan etnis. Dia juga mendesak pemerintah dan lembaga terkait untuk lebih terbuka dalam menangani berbagai pelanggaran hak asasi manusia terhadap orang kulit hitam yang sering diabaikan. "Saya juga meminta publik untuk tidak melakukan kerusakan dan penjarahan selama demonstrasi karena itu merugikan kita semua. Kita harus melakukannya dengan damai," kata Bush. "AS benar-benar perlu berusaha untuk konsisten, berani, dan kreatif dalam mencapai keadilan yang adil. Berbagai perusahaan besar seperti Apple Music dan Spotify dan selebritas terkenal juga menggemakan suara yang serupa. Mereka menunjukkan solidaritas dalam cara mereka masing-masing dalam mengutuk pembunuhan Floyd Viacom-CBS Inc. juga mengatakan akan "diam" untuk Floyd.

Dengan menggunakan #Black Out Tuesday, Viacom-CBS berencana untuk mengubah fokus dari membangun bisnis menjadi membangun komunitas. Perusahaan yang menggelar CBS News, MTV, dan Comedy Central berkampanye untuk slogan "Saya tidak bisa bernafas" untuk meniru insiden yang terjadi pada Floyd minggu lalu. Selebriti seperti Rihanna, Katy Perry, Britney Spears, dan Kylie Jenner mengunggah foto hitam polos di media sosial sebagai simbol protes. Bintang NBA, termasuk Le Bron James dan Steph Curry, juga mengunggah foto serupa. Begitu juga dengan halaman NBA resmi yang menyertakan tagar #NBA To gether. Perusahaan streaming musik Spotify Technology menampilkan trek diam selama 8 menit 46 detik di podcast dan daftar putar. Apple Music juga merefleksikan dan merencanakan aksi untuk mendukung artis, pencipta, dan komunitas kulit hitam. Lusinan seniman juga mengutuk kematian Floyd dan rasisme. Menanggapi kerusuhan itu, Presiden AS Donald Trump mengerahkan ribuan tentara bersenjata lengkap dari Garda Nasional untuk mengendalikan situasi di berbagai wilayah, terutama Washington. Demonstrasi berlangsung selama delapan hari dan diwarnai oleh kerusuhan dan penjarahan toko-toko. Pasukan Garda Nasional berbaris di dekat Gedung Putih minggu ini. Sebelumnya, Trump mengancam akan menggunakan kekuatan militer untuk membubarkan waktu jika diperlukan. Meski dikhawatirkan, jumlah massa tidak berkurang, malah bertambah dan bertambah menjadi sekitar 10.000 orang. "Kerusuhan adalah bentuk terorisme domestik," kata Trump. Trump mengakui bahwa dia marah dengan kematian Floyd. Namun, ia juga tidak membenarkan anarkisme. Para pengunjuk rasa dituduh berusaha merusak Monumen Lincoln dan gereja bersejarah. Trump kemudian meminta agar pengunjuk rasa dapat berdemonstrasi secara damai dan tidak menyebarkan teror.

Tidak ada komentar