PIHAK PLN TELAH MELIHAT SURAT DARI SRI MULYANI TERKAIT KEUANGAN PERUSAHAAN

PIHAK PLN TELAH MELIHAT SURAT DARI SRI MULYANI TERKAIT KEUANGAN  PERUSAHAAN
PIHAK PLN TELAH MELIHAT SURAT DARI SRI MULYANI TERKAIT KEUANGAN  PERUSAHAAN

Presiden Sofyan Basir memiliki surat dari Menteri Keuangan Sri Mulyani kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasi Jonas mengenai kondisi keuangan perusahaan.

Dia mengatakan setiap tahun Sri Mulyani mengingatkan untuk secara hati-hati mengendalikan debt coverage ratio (DSCR).

"Sudah biasa. Tapi biasanya disebutkan secara verbal, "kata Sofyan seperti dikutip dari Kontan.co.id, menambahkan bahwa DSCR 1,5 persen karena lembaga pemberi pinjaman seperti Bank Dunia dan Bank Pembangunan Asia (ADB) mewajibkan debitur untuk menjaga DSCR mereka sebesar 1,5 persen.

Dalam surat tertanggal 19 September, Sri Mulyani mengatakan bahwa pemerintah perlu melakukan penyesuaian terhadap program listrik 35.000 megawatt pada tahun 2019, dengan mempertimbangkan kondisi keuangan PLN.

Sofyan menjelaskan bahwa batas perusahaannya sekitar 30 triliun rupiah (Rp 22,2 miliar), yang bisa saja dibayarkan setiap saat, sedangkan total utang perusahaan mencapai Rp 300 triliun, dan bisa saja dibayarkan dalam 30 tahun ke depan.

"Kita bisa merestrukturisasi utang kita yang sudah matang. PLN adalah bonafide. Peringkatnya tinggi dan dijamin oleh pemerintah, "kata Sofyan, menambahkan bahwa tidak ada masalah dengan kondisi keuangan perusahaan.

Sementara itu, direktur keuangan PLN Sarwono Sudarto mengatakan perusahaannya masih memiliki ruang untuk menambah hutang karena ekuitas perusahaan mencapai Rp 900 triliun.

Tidak ada komentar