POLITISI GOLKAR HARUS DITANGKAP KARENA KEDAPATAN PAKAI SABU-SABU

POLITISI GOLKAR HARUS DITANGKAP KARENA KEDAPATAN PAKAI SABU-SABU

Salah satu politikus dari partai Golkar yang bernama Indra J Piliang harus diamankan oleh pihak kepolisian Direktorat Reserse Narkotika Polda Metro Jaya setelah dirinya kedepatan menggunakan narkoba di dalam sebuah tempat karaoke di Taman Sari, Jakarta Barat, Rabu malam (14/9/2017).

Pihak kepolisian sendiri telah mengartakan bahwa urine dari Indra Piliang ini telah positif mengandung sebuah narkoba.

Sementara itu, siapakah sosok Indra J Piliang yang sering dikenal bekerja untuk politisi Partai Golkar serta juga sebagai pengamat dan peneliti bidang politik, pemerintahan daerah, konflik, pertahanan, keamanan, hingga juga otonomi daerah.

Indra Sendiri telah terlahir di kota Pariaman, Sumatera Barat, pada 19 April 1972 dan juga merupakan seorang politisi dari Partai Golkar.

Kemudian Indra juga telah terjun kedalam berbagai organisasi masyarakat sipil, seperti juga koalisi Konstitusi baru, Koalisi Media, dan sampai Pokja Papua. Dan kemudian dirinya terjun total kedalam dunia politik tanpa meninggalkan kesenangan nya untuk meneliti dan menulis. Selain itu juga Indra sendiri adalah sebagai pendiri dan sekaligus Sekjen pertama dari Ikatan Himpunan Mahasiswa Sejarah Se-Indonesia pada tahun 1995.

Namun nasib nya harus na'as ketika pihak kepolisian telah mengamankan dirinya dari kasus narkoba di dalam karaoke.

Diketahui bahwa Indra telah ditangkap dan bersama dua rekannya di sebuah diskotek Diamond di kawasan Taman Sari, Jakarta Barat.

Hingga saat ini pihak kepolisian juga tengah menyelidiki terkait dengan kasus yang menjerat politisi Golkar ini.

"Penyidik masih akan melakukan pengembangan terhadap kasus ini dan bersangkutan akan dimintai keterangan terkait dengan sabu tersebut didapatkan dari mana," ujar Argo ketika dimintai keterangan.

Untuk barang bukti sendiri, pihak kepolisian telah berhasil mengamankan alat hisap sabu, satu buah plastik bening dan juga korek gas yang diduga digunakan pelaku untuk mengkonsumsi narkoba tersebut sebelum diamankan.