BNPB TELAH MEMASANG ENAM SIRINE & 54 TANDA BAHAYA DIKAWASAN GUNUNG AGUNG

BNPB TELAH MEMASANG ENAM SIRINE & 54 TANDA BAHAYA DIKAWASAN GUNUNG AGUNG
BNPB TELAH MEMASANG ENAM SIRINE & 54 TANDA BAHAYA DIKAWASAN GUNUNG AGUNG

Untuk memberi kepada orang peringatan dini tentang letusan Gunung Agung di Karangasem, Bali, Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) telah memasang sirene di enam titik di sekitar zona bahaya gunung berapi.

Sirene yang disebut "iRaditif (iCast Rapid Deployment Notification System)" adalah sirene mobile yang dapat dipindahkan menggunakan kendaraan.

Sirene dipasang di stasiun Polisi Selat, Polisi Rendang, Polisi Tianyar, Kepolisian Kubu, dan Korang Abang dan Koramil.

Juru bicara BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, pihaknya membawa sirene ke Karangasem dari gudang peralatannya di Sentul, Bogor, setelah status siaga di Mt. Agung meningkat menjadi "Awas [tingkat tertinggi]" minggu lalu.

Dia mengatakan suara sirene bisa terdengar dalam radius dua kilometer, dan berpotensi lebih jauh tergantung angin.

"Pemasangan sirene adalah memberi peringatan kepada masyarakat tentang letusan Gunung. Agung. Mereka serupa dengan sirene tsunami tapi bisa dipindahkan ke tempat lain. Fungsi mereka bukan untuk mendeteksi kapan gunung berapi akan meletus tapi memberi tanda bahaya, "kata Purwo pada hari Sabtu.

Dia mengatakan sirene bekerja secara manual. Mereka akan melepaskan suara peringatan hanya setelah operator sirene mengaktifkannya saat diinstruksikan oleh pejabat di Pos Utama Tanah Ampo di Karangasem, yang terhubung dengan Mt. Pos pengamatan Agung

Purwo mengatakan BNPB juga memasang tanda peringatan di 54 titik yang dianggap berbahaya. "Anda berada dalam radius 9 km dari puncak Mt. Agung, "

Tidak ada komentar