LAGI-LAGI SUPORTER SEPAKBOLA DIRENGGUT NYAWANYA AKIBAT BERSETERU
Banu Rusman seorang suporter sepakbola klub Presita Tanggerang harus meninggalkan dunia ini saat menyaksikan klub pujaannya bermain. Kala itu Persita Tanggerang tengah menjamu PSMS Medan untuk menungkangi babak 16 besar Liga di Stadion Mini Cibinong. Namun pada akhir laga dimana Persita harus mengaku kalah dengan skor 1-0 dari PSMS hal tersebut tidak dapat diterima oleh para suporter Persita yang masuk ke lapangan untuk melakukan protes namun hal tersebut malah membuat situasi kian memanas.
Kemudian, terjadi lemparan batu dari tribun suporter PSMS Medan yang emosinya terpancing karena tidak terima dengan aksi yang dilakukan suporter Persita sehingga kericuhan pun tidak bisa terbendung lagi. 100 orang suporter Persita diduga terkena lupa ringan karena pelemparan batu tersebut dan satu korban luka berat yakni Banu yang sempat dilarikan kerumah sakit namun mengalami pendarahan dibagian kepalanya dan meninggal. Banu yang baru berusia 17 tahun sempat diberikan pertolongan pertama namun nyawanya tak terselamatkan.
Tigor Shalomboboy selaku Kepala Operasional PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) telah angkat bicara soal kerusuhan yang terjadi antar Pendukung Klub tersebut. Tigor berharap pihak kepala bagian suporter dapat bersikap lebih dewasa dalam menyikapi hasil sebuah laga dan tidak melakukan keributan antar suporter yang pecah hanya karena tim yang didukungnya kalah. Ya saya pikir ini sesuatu yang menjadi bagian dari dinamika kompetisi. Menjelang babak penentuan pasti kita akan temui hal-hal yang seperti ini dan kami hanya bisa berharap agar ini bisa diminimalisir, kemudian juga masing-masing pihak bersikap dewasa menyikapi ini semua, ujar Tigor. Dinamika kompetisi ada menang ada kalah. Tapi jangan dengan tindakan-tindakan yang anarkis, sambung Tigor.

Post a Comment