INI KESULITAN YANG SEDANG DIALAMI OLEH PARA PENGUNGSI GEMPA DI LOMBOK

INI KESULITAN YANG SEDANG DIALAMI OLEH PARA PENGUNGSI GEMPA DI LOMBOK

https://beritasarana88.blogspot.com/2018/08/ini-kesulitan-yang-sedang-dialami-oleh.html

Warga Desa Obel Obel , Sambelia , Lombok Timur yang diketahui saat ini sedang terkena musibah Gempa Tektonik dengan kekuatan 6.4 Skala Richter (SR) dan saat ini para warga sedang mengungsi dan mengeluhkan kesulitan dalam mendapatkan air bersih.


"Benar benar tidak ada air bersih sehabis Gempa Sumur dan Mata Air juga menjadi kering," ujar Ahmad Zuhri yang merupakan salah satu korban Gempa Tektonik yang ada di Lombok Timur , Rabu 1 Agustus 2018.

Ahmad Zuhri juga menyatakan bahwa para warga juga mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari hari termasuk saat ingin berwudhu dalam menjalankan Sholat Lima Waktu. "Kami terpaksa harus pergi mengambil Air yang berada di Kota Kecamatan dimana Kota tersebut juga terbilang cukup jauh," ujar Zuhri menjelaskan.

Zuhri juga menyatakan bahwa para warga yang berada di tempat tinggalnya yang ada di Dusun Mentarang ada 78 Kepala Keluarga yang menjadi korban pengungsian dengan Jumlah penduduk yang sudah mencapai 280 orang.

Hingga saat ini , Pengungsi dari Dusun Mentarang yang diketahui berada di Kaki Bukit itu sudah berceceran dan ada jiga pengungsi yang telah memanfaatkan tanah kosong dengan membangun sebuah tenda untuk dapat berteduh.

"Yang jelas kebutuhan penting lainnya seperti selimut serta sembikan bahan pokok," ujar Zuhri menjelaskan.

Sementara itu , Saiful yang merupakan warga lain juga mengaku bahwa para warga desa masih trauma akibat gempa yang terasa begitu hebat. "Waktu gempa kita seperti di angkat angkat dan diayak ayak secdara bergelombang," ujarnya.

Saiful juga mengaku bahwa dirinya bersama para warga telah pasrah dalam menghadapi cobaan tersebut sebab rumah yang dibangun dengan porak poranda tidak ada yang dapat diselamatkan dalam kejadian tersebut.

"Semua barang tidak ada lagi yang dapat diselamatkan. ujar nya sambil mengatakan bahwa barang yang hanya tersisa cuma pakaian yang sedang dikenakan.

Gempa yang berkekuatan 6.4 Skala Richter dengan kedalaman 24 Km telah mengguncang Pulau Lombok dan Sumbawa di Nusa Tenggara Barat dan Pulau Bali pada Hari Minggu 29 Juli 2018 yang lalu.

Pusat evakuasi terjadi di Wilayah Sembalun yang juga merupakan salah satu Pos Pendakian dalam menuju ke Gunung Rinjani yang saat ini sedang ramai pengunjung. Pada Hari Senin , 30 Juli 2018 yang lalu diketahui ada 543 orang pendaki yang telah berhasil di pindahkan setelah sempat terjebak akibat 4 dari 5 Jalur Pendakian Putus akibat Gempa.

Selain 16 Korban Jiwa , ternyata ada 300 lebih warga yang juga mengalami luka. Gempa di Lombok Timur menyebabkan kerusakan fisik parah terhadap ribuan bangunan rumah , gedung fasilitas publik hingga perkantoran. 

Pemerintah Provinsi NTB telah menetapkan waktu tanggap darurat hingga Hari Kamis 2 Agustus 2018 dan berbagau unsur dari Kementerian terkait , lembaga sosial kebencanaan dan TNI hingga Polri juga sudah tiba dalam memberikan pertolongan kepada para warga serta melakukan pemindahan.

Tidak ada komentar