Banjir Air Menggenangi Banyak Wilayah Di Kota Medan Setelah Di Guyur Hujan
Banjir air menggenangi banyak wilayah di Medan pada hari Minggu, 16 September 2018 setelah hujan deras menyapu Ibu Kota Provinsi Sumatra Utara selama akhir pekan.
Air menggenangi ratusan rumah di daerah pemukiman dan beberapa jalan utama di kota, termasuk Merdeka Square, Jl. Sudirman, Jl. Imam Bonjol, Jl. Gatot Subroto, Jl. Thamrin, Jl. Sei Padang dan Jl. AR Hakim, menyebabkan kemacetan lalu lintas.
Kasus terburuk yang dilaporkan termasuk banjir di Medan Baru, Medan Selayang, Medan Johor dan Medan kabupaten Maimun, di mana ribuan penduduk terpaksa berlindung.
Kegiatan keagamaan di beberapa rumah ibadah, termasuk vihara Gunung Timur di Jl. Hang Tuah dan gereja Protestan di kompleks perumahan Padangbulan dibatalkan.
Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), hujan telah menyebabkan permukaan air di wilayah cekungan meningkat pesat, sementara sistem drainase kewalahan.
Dzulmi Eldin selaku Wali Kota Medan meminta maaf kepada penduduk, mengakui bahwa banjir sebagian disebabkan oleh sistem drainase yang disfungsional.
Kami sedang memperbaiki sistem drainase, tetapi belum selesai. Saya minta maaf atas nama pemerintah Medan, katanya pada saat pemeriksaan pada hari Minggu, 16 September 2018.
Dzulmi Eldin mengatakan, pemerintah juga akan memprioritaskan normalisasi sungai yang tersumbat.
M Yunus selaku Koordinator BPBD mengatakan, lembaga itu telah mendirikan sejumlah tempat penampungan untuk menampung ribuan pengungsi.
Dia juga memperingatkan bahwa mungkin butuh beberapa waktu sampai air surut karena cuaca basah yang tersisa.
Kami akan siaga," katanya.
Post a Comment