INI RENCANA YANG AKAN DILAKUKAN KEMENHUB DI STASIUN MRT

INI RENCANA YANG AKAN DILAKUKAN KEMENHUB DI STASIUN MRT

https://beritasarana88.blogspot.com/2018/09/ini-rencana-yang-akan-dilakukan.html

Menteri Perhubungan yakni Budi Karya Sumadi berharap agar keberadaan dari Transportasi Massal seperti MRT dapat mengurangi kemacetan sehingga dapat merendahkan tingkat polusi yang ada di Ibu Kota DKI Jakarta.


Budi juga menyatakan bahwa Pihaknya juga berencana untuk menyatukan Stasiun MRT dengan para Angkutan Penumpang seperti Bus hingga Light Rall Transit (LRT).

Namun , meskipun begitu , Budi menekankan kesiapan yang akan dilakukan oleh Pemerintah secara Anggaran maupun Pendapatan Belanja Negara (APBN) terbatas. Oleh sebab itu , Budi ingin mengajak para pengembang swasta dalam ikut menyumbangkan bantuan untuk melakukan pembangunan MRT.

"Namun jangan hanya mengandalkan pemerintah. Sebab selain uangnya terbatas , kita juga memiliki kebijakan dalam membangun daerah daerah yang ada di pinggiran. Kami minta para swasta dapat membuat proposal , silahkan para swasta melakukannya. Jika pun ada Pihak pemerintah yang ikut dalam program tersebut , maka Pihak Pemerintah tidak boleh berperan terlalu banyak," ujar Budi di Jakarta , Minggu 23 September 2018.

"feeder nya macam macam. Dari yang paling canggih yang namanya LRT , terus kita dapat mempuat people mover , bukan hanya itu , kereta kapsul juga bisa di buat. Namun ada hal yang paling sederhana yang dapat kjita buat yaitu Bis , Guided Bus," ujar Budi menjelaskan.

Budi juga menghimbau kepada para Pihak Pengembang Swasta yang ingin ikut serta dalam proyek tersebut agar slalu mengutamakan kepentingan masyarakat selaku pengguna MRT di bandingkan dengan keuntungan perseroan semata.

Dengan adanya kerja sama dengan para pengembang swasta. Budi yakin bahwa Nilai Investasi yang tergolong besar juga dapat tertutupi. "Oleh sebab itu , kita akan membuat masterplan yang sudah di susun oleh BPTJ (Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek) dengan detail yang lebih akurat, Dan saat membahas detail tersebut , para pengembang akan kita ajak bicara," ujar Budi melanjutkan.

Terkait dengan besaran investasi tersebut , Budi menyatakan bahwa penyediaan guided bus sebagai angkutan pengumpan dapat memakan biaya terrendah yakni sekitar Rp 160 Miliar sementara LRT menjadi pengumpan yang paling mahal.

"Bus guided tersebut yang paling murah per km sekitar Rp 160 Miliar. Kalau 5Km kali lima ya Rp 800 Miliar. Jika yang di atasnya Rp 200 hingga Rp 250 Miliar itu adalah kereta kapsul. Kalau People mover sekitar Rp 300 miliar , LRT kita kira Rp 500 Miliar per Km," ujar Budi menjelaskan.

Tidak ada komentar