KEMATIAN DARI ASTORI MEMANG MASIH MENINGGALKAN KISAH DAN MEMBUAT ORANG TAKUT
Atalanta gelandang Josip Ilicic mengakui insiden kematian Davide Astori menghantui dia terutama setelah dia mengalami infeksi karena serangan bakteri.
Astori meninggal pada tanggal 4 Maret 2018. Dia meninggal dalam tidurnya di sebuah hotel di Udine menjelang pertandingan antara Udinese dan Fiorentina.
Ada kebingungan mengenai apa yang menyebabkan kematian Kapten La Viola. Tapi kemudian berdasarkan hasil otopsi, Astori dinyatakan meninggal karena serangan jantung.
Sementara itu Ilicic didiagnosis dengan limfadenitis awal tahun ini. Dia juga dirawat di rumah sakit selama beberapa hari.
Ini membuatnya sangat takut. Dia tidak ingin apa yang terjadi pada Astori terjadi padanya.
"Apa yang terjadi pada Davide Astori ada dalam pikiran saya selama berhari-hari. Saya tidak bisa tidur karena saya memikirkannya, ketika saya sakit musim panas ini, saya benar-benar berpikir itu bisa terjadi pada saya juga. Saya takut," katanya kepada Corriere dello Sport.
"Saya pikir: jika Bagaimana jika saya tidak bangun besok pagi? Jika saya tidak pernah melihat keluarga saya lagi? 'Ada periode di mana saya takut tidur dan tertidur, hanya beberapa minggu dan bulan yang lalu," katanya. .
"Ada orang-orang dengan masalah yang sama yang berakhir dalam keadaan koma. Dengan saya infeksi tetap di kelenjar getah bening saya, dengan orang lain menyebar. Jika saya memikirkannya ... katakan saja saya melihat hal-hal selain sepakbola. Saya melakukan pekerjaan saya di lapangan dan kemudian saya pulang untuk melihat orang yang saya cintai, dan saya selalu ingin mereka berada di sisi saya. Hidup itu singkat, "katanya.
Kondisi itu membuat pemain Slovenia berubah. Dia sekarang secara mental lebih kuat, tidak emosional dan mampu mengatur hidupnya dengan lebih mudah.
"Saya secara mental lebih kuat sekarang, sesuatu telah berubah di sana. Sebelum saya marah pada hal-hal konyol, sekarang saya hidup lebih baik," serunya.
"Saya berhenti menonton sepak bola dan pertandingan di TV, saya hanya memikirkan keluarga saya dan pulih," tegasnya.
"Pada satu titik saya hanya berharap saya bisa kembali berjalan seperti orang normal, apalagi menjadi pemain sepak bola. Lalu saya akan mengatasi semuanya.

Post a Comment