Tim Sukses Nasional Prabowo-Sandiaga Ingin Mengundang Pengawas Luar Negeri Untuk Pemilu 2019
Tim Sukses Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (BPN), mendorong penyelenggara pemilu untuk mengundang saksi internasional untuk mengawasi Pemilu Presiden 2019 yang akan datang. Seorang anggota BPN Bapak Ferry Juliantoro, Prabowo-Sandi, mengatakan bahwa pengawasan internasional diperlukan untuk meminimalkan potensi kerusuhan karena kurangnya pengawasan.
Kami menghargai saksi lokal, tetapi kami harus transparan sehingga lembaga pengawasan internasional dapat berpartisipasi dalam memantau pemilihan. Pengawasan lebih lanjut akan meminimalkan peluang menyontek, risiko sosial, dan kerusuhan karena kurangnya pengawasan pemilu, kata Pak Ferry dalam sebuah acara diskusi di Menteng, Jakarta Pusat pada hari Sabtu, 15 Desember 2018.
Ferry Juliantoro mengkritik bahwa saat ini, kinerja pengawas pemilu terbatas untuk mengumumkan pelanggaran dan kekurangan dalam menjatuhkan sanksi atas pelanggaran.
Menanggapi permintaan itu, Direktur Eksekutif Asosiasi Pemilihan dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini menegaskan bahwa mengizinkan lebih banyak pengawas internasional merupakan langkah yang baik. Sejak pemilihan tahun 1999, pengawas internasional selalu hadir. Kami mendukung inisiatif ini, tambah Titi.
Namun, Titi Anggraini mengatakan bahwa kehadiran pengawas internasional tidak boleh ditafsirkan sebagai kurangnya kepercayaan pada pengawas lokal. Sejak tahun 1999, pengawas pemilu internasional diizinkan masuk ke Indonesia. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) bahkan memulai Program Studi Pemilihan pada Pemilihan Umum 2018.
Peserta program adalah perwakilan penyelenggara pemilu internasional. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kerja sama di antara penyelenggara pemilu dan berharap dapat berfungsi sebagai media untuk berbagi informasi terkait dengan pemilu di setiap negara.
Post a Comment