Marsyuddin Ishaq Tunda Tes Membaca Al-Quran Untuk Dua Kandidat Calon Presiden


Dewan Ulama Aceh, yang mengelompokkan para ulama Muslim di Aceh, mengatakan bahwa mereka telah menunda ujian membaca Quran tanpa batas yang diusulkan untuk calon presiden Joko Widodo atau yang akrab disapa Pak Jokowi dan Bapak Prabowo Subianto, karena konflik penjadwalan.

Tidak akan ada tes pada tanggal 15 Januari 2019. Kami sedang menunggu jadwal terbaru dari dua kandidat, kata Ketua Dewan Ulama Aceh Marsyuddin Ishaq pada hari Minggu, 13 Januari 2019, seperti pernyataannya pada keterangan tertulis. Pada hari Senin, 14 Januari 2019 , kami akan bertemu dengan kedua tim kampanye untuk membahas masalah ini, tambahnya.

Dewan telah menantang dua kandidat presiden untuk menjalani tes membaca Al-Quran untuk menentukan pemimpin terbaik bagi negara itu, yang memiliki populasi mayoritas Muslim. Tes ini awalnya dijadwalkan akan diadakan pada tanggal 15 Januari 2019 di Masjid Agung Baiturrahman di Banda Aceh.

Tim kampanye Jokowi-Ma'ruf Amin mengatakan sebelumnya bahwa petahana bersedia untuk mengambil tes jika publik menuntutnya. Di sisi lain, tim kampanye untuk pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, yang didukung oleh partai-partai condong Islam Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN), mengatakan bahwa tes semacam itu tidak perlu, atau bahwa jika hal itu terjadi, penyelenggara ujian harus membuktikan bahwa mereka ahli dalam membaca Al-Quran.

Marsyuddin Ishaq juga mengatakan pada hari Senin bahwa dewan berencana untuk berkoordinasi dengan Komisi Pemilihan Independen Aceh (KIP Aceh) pada format tes yang akan diterima oleh kedua kandidat calon presiden.

Tidak ada komentar