Kampanye Keluarga Korban Penculikan Menentang Prabowo Subianto


Beberapa kerabat yang menjadi korban penculikan dan penghilangan aktivis 1997/1998 menyatakan tidak memilih kandidat presiden Bapak Prabowo Subianto, yang mereka anggap sebagai pelanggar hak asasi manusia yang parah.

Konferensi dengan jelas berjudul "Kembalikan teman-teman kita, buat pelanggar hak asasi manusia kalah dalam pemilihan presiden, dihadiri oleh kerabat orang-orang yang dikenal yang masih hilang sampai hari ini dan mereka yang telah kembali.

Mereka terdiri dari Paian Siahaan dan istrinya (orang tua dari Ucok Munandar Siahaan), Utomo Rahardjo (ayah dari Petrus Bimo Anugerah), Suyadi (saudara tertua Suyat), Ma'rufah (ibu dari Faisol Riza), Budiarti (ibu dari Leonardus "Gilang "Nugroho Iskandar), dan Wahyu Susilo (adik dari Wiji Thukul yang terkenal).

Utomo Rahardjo mengatakan bahwa dia tidak dapat membayangkan jika Pak Prabowo terpilih sebagai presiden dan menyatakan harapannya untuk membantu memilih kembali Bapak Joko Widodo atau Pak Jokowi dan membantu menyelesaikan kasus aktivis yang menghilang yang masih memperjuangkan hak-hak mereka selama 21 tahun tanpa lelah.

Keluarga para korban didampingi oleh tiga dari sembilan orang yang selamat dari para korban penculikan yang termotivasi secara politik tahun 1997/1998, seperti Mugiyanto, Faisol Riza, dan Aan Rusdianto.

Dalam konferensi tersebut, mereka menyebutkan keterlibatan Prabowo Subianto dalam penculikan aktivis pro-demokrasi dan menyatakan kemungkinan yang lebih baik dari kasus-kasus yang diselesaikan di bawah pemerintahan kedua Bapak Jokowi.

Pak Prabowo menjadi presiden berarti tidak ada harapan untuk menyelesaikan kasus ini, kata Paian.

TAwak media terus mencapai kamp Prabowo Subianto untuk komentar dan konfirmasi.

Tidak ada komentar