Kamp Prabowo Ledakan Agum Gumelar Pada Penculikan Aktivis Masa Lalu


Juru bicara tim kampanye Prabowo Subianto - Sandiaga Uno (BPN), Bapak Ferdinand Hutahaean mengkritik Bapak Agum Gumelar atas pernyataannya tentang mengetahui tempat peristirahatan terakhir dari aktivis yang terbunuh pada tahun 1997-1998.

Ferdinand mengatakan bahwa Agum menahan informasi tentang kejahatan, yang seharusnya dia ungkapkan sebelumnya.

Dia seharusnya memberi Presiden Joko Widodo atau yang akrab disapa Pak Jokowi masukan untuk membantu menyelesaikan kasus ini, kata Pak Ferdinand kepada pernyataan tertulis pada hari Rabu, 13 Maret 2019.

Dalam konteks hukum, Ferdinand mengatakan bahwa Agum Gumelar dapat dihukum karena menjaga informasi berharga tentang tindakan kriminal. Dia juga mengatakan bahwa masalah ini adalah masalah mati yang selalu muncul selama tahun pemilihan.

Aku pikir Bapak Agum Gumelar sedang membicarakan masalah yang sudah usang. Itu yang pertama, kedua, posisi Pak Agum sekarang membuatnya tidak pantas untuk berbicara tentang politik dengan cara ini, kata Ferdinand Jutahaean.

Momen spesifik yang dimaksud Pak Ferdinand adalah tentang sebuah video di mana Agum Gumelar direkam berbicara tentang penculikan aktivis di era reformasi Indonesia pada tahun 1997-1998. Agum Gumelar, yang merupakan mantan atasan Pak Prabowo, mengaku tahu lokasi di mana para aktivis itu dibuang dan kuburan.

Agum Gumelar mengklaim telah berbicara dengan regu kematian yang diduga memulai penculikan. Dalam momen percakapan dari hati ke hati adalah ketika saya tahu di mana mereka meninggal, di mana mereka dilemparkan, saya tahu detailnya, kata Pak Agum dalam rekaman video singkat.

Tidak ada komentar