Rahma: Jangan Menuduh Pemilu Indonesia Yang Dirusak Oleh Penipuan Masif, Terstruktur Dan Sistematik


Komisaris Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Rahmat Bagja mengingatkan bahwa bukti yang meyakinkan dan tak perlu dipersoalkan harus diajukan sebelum menuduh pemilu Indonesia dirusak oleh penipuan pemilu yang masif, terstruktur, dan sistematis.

Mengenai kesalahan input data oleh anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU), itu tidak bisa dikategorikan sebagai kecurangan.

Kita harus mempertimbangkan proses dan bukti apa yang disajikan? Ini melibatkan banyak komponen sebelum menuduh sesuatu seperti pelanggaran administratif yang terstruktur, sistematis, dan masif, ”kata Rahmat Bagja di kantor pusat agensi.

Namun, ia sangat memperingatkan KPU untuk ekstra hati-hati saat memasukkan data mereka sebelum mempublikasikannya ke situs web sistem informasi penghitungan suara (SITUNG).

Boleh saya ingatkan Anda bahwa SITUNG KPU sedang mengalami masalah belakangan ini, kami telah memperingatkan KPU untuk berhati-hati karena ini adalah masalah sensitif, kata Rahmat.

Pada tuduhan yang menyebut pemilu Indonesia korup, ia mengatakan itu terutama karena kesalahan logistik yang tidak dapat dikategorikan sebagai perilaku curang sistematis. Namun, ia menyesal karena masalah tersebut tidak dapat diantisipasi oleh KPU.

Sebelum mengeluarkan pernyataannya, para pemrotes terutama pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, berkumpul di depan markas Bawaslu. Mereka menuntut agen untuk menangani kecurangan pemilu sistematis.

Tidak ada komentar