Musim Kemarau Membuat Sungai Ciliwung Menjadi Hitam Dan Bau


Warga Kecamatan Jatipulo di Palmerah, Jakarta Barat mengeluhkan bau busuk dan warna kehitaman dari Sungai Ciliwung di daerah tersebut.

Bau busuk hari ini sangat buruk karena limbah yang telah menyumbat aliran sungai, kata warga setempat Sumiarti seperti keterangan yang tertulis pada hari Sabtu, 27 Juli 2019.

Aroma menyengat dari sungai biasanya meningkat ketika volume air habis selama musim kemarau.

Saat ini, baunya tidak seburuk itu. Aromanya semakin parah selama musim kemarau panjang, tambahnya.

Sebagai sungai terpanjang dan terluas di Jakarta, Ciliwung dipenuhi dengan sampah plastik dan cairan yang telah dibuang ke sungai yang gelap gulita.

Bau busuk bisa tercium puluhan meter dari tepi sungai.

Penduduk lain, Warmin, mengatakan aroma yang tidak enak biasanya berkurang ketika hujan, karena volume air meningkat.

Selama musim kemarau, sungai berbau tengik dan dipenuhi sampah. Namun, itu lebih tertahankan ketika hujan, kata Warmin.

Selain bau yang tidak sedap dan busuk, bersentuhan dengan air sungai juga menyebabkan kulit menjadi gatal.

Saya sering berenang di sungai ketika airnya kecoklatan. Namun, ketika warnanya hitam pekat seperti sekarang, saya menghindari berenang di dalamnya karena membuat kulit saya gatal, kata warga Aldo yang berusia 12 tahun.

Tidak ada komentar