Sawahlunto Jadi Warisan Dunia


Kota Sawahlunto secara resmi termasuk dalam daftar Situs Warisan Budaya Dunia UNESCO. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menilai, ketentuan tersebut merupakan bukti bentuk Indonesia dalam mengelola aset cagar budaya. Sekarang situs warisan budaya kita yang diakui oleh UNESCO memiliki 5, sementara warisan alam ada 4. Saya pikir ini adalah kebanggaan Indonesia dan terutama untuk Sumatera Barat dan Sawahlunto karena tidak hanya melihat ini ada set yang bagus. Tetapi ini juga menunjukkan kemampuan kita untuk mengelola situs warisan budaya dan warisan kita. Ini adalah pengakuan, kata Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hilmar Farid saat konferensi pers, di Museum Nasional, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat pada hari Minggu. Warisan dunia terbaru ditentukan oleh Hilmar sebagai buah dari kerja keras semua pihak. Terutama pemerintah daerah di Sumatera Barat dianggap memiliki peran besar. Jadi hasil kerja keras banyak pihak, tentunya Direktorat Jenderal Kebudayaan adalah ujung tombak. Tetapi tentu saja pemerintah provinsi Sumatera Barat, dan pemerintah kota Sawahlunto sendiri memiliki peran yang sangat besar, kata Hilmar.

Kami berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat, serta para ahli, universitas, akademisi, yang terus mengawasi proses ini, tambahnya. Situs penambangan Ombilin di Sawahlunto, kata Hilmar, memang layak untuk dimasukkan dalam warisan dunia. Tambang batubara Ombilin memiliki nilai universal bagi dunia. Kemarin, proses penentuan yang kami dengar adalah evaluasi dari lembaga bernama Icomos, yang secara eksplisit mengatakan bahwa lokasi penambangan batubara Ombilin memang layak dimasukkan dalam daftar warisan dunia. Karena nilai universalnya. Setiap warisan dunia harus memiliki nilai universal yang menonjol. Ini berarti penting untuk memiliki nilai signifikansi manusia, tidak hanya kita di Indonesia, jelasnya. Sebelumnya, dilaporkan bahwa penambangan batubara era kolonial Belanda, Ombilin, di Sawahlunto, Sumatera Barat, ditetapkan sebagai kategori budaya warisan dunia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memperjuangkan pengakuan ini sejak 2016. Akhirnya, Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa mendirikan penambangan Ombilin setelah Komite Warisan Dunia UNESCO ke-43 di Baku Congress Centre di Azerbaijan diadakan pada hari Sabtu

Tidak ada komentar