Singapura Tawarkan Bantuan Atasi Kabut Asap
Menteri Lingkungan dan Sumber Daya Air Singapura, Masagos Zulkifli, menawarkan bantuan kepada Indonesia untuk mengatasi masalah kabut asap. Menurutnya ada kebutuhan untuk tekad dan kerja sama yang lebih kuat antara negara-negara ASEAN untuk mengatasi masalah kabut lintas batas. Kembalinya kabut asap adalah pengingat akan keseriusan masalah, yang telah mempengaruhi kawasan ASEAN selama bertahun-tahun. Keduanya mencemari udara yang kita hirup dan mengeluarkan gas rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim, Masagos menulis dalam sebuah posting di Facebook. Inilah sebabnya mengapa ada kebutuhan untuk penyelesaian dan kerja sama yang lebih kuat antara negara-negara ASEAN dan para pemangku kepentingan, untuk mencapai visi kita tentang ASEAN yang bebas kabut pada tahun 2020, ia menambahkan sebagai disitat dari Channel News Asia, Minggu. Masagos menambahkan bahwa Singapura telah menawarkan bantuan kepada Indonesia untuk memerangi kebakaran hutan di sana. Seperti biasa, kami siap membantu menekan api di tanah. Singapura telah menawarkan bantuan teknis pemadam kebakaran ke Indonesia dan siap untuk menyebarkannya jika diminta oleh Indonesia, katanya.
Tawaran ini dibuat oleh Masagos di tengah kualitas udara yang memburuk di negara ini. Indeks Standar Polusi Singapura mencapai tingkat yang tidak sehat pada hari Sabtu untuk pertama kalinya sejak Agustus 2016, dengan angka melebihi 100 pada jam 4 sore. Malaysia juga telah menawarkan bantuan kepada Indonesia untuk memadamkan kebakaran hutan di Kalimantan dan Sumatra, dengan Menteri Lingkungan Hidup Malaysia Yeo Bee Yin awal pekan ini menegaskan kembali kekhawatiran negaranya atas efek kabut lintas-batas yang terus-menerus. Menurut Badan Lingkungan Nasional Singapura, kabut asap memburuk pada Sabtu sore karena konvergensi angin di wilayah terdekat, menyebabkan lebih banyak kabut asap bertiup dari Sumatra. hotspot terdeteksi sebagian besar di provinsi Riau, Jambi, dan Sumatera Selatan di Indonesia. Jumlah ini meningkat tajam dari 156 hotspot pada hari Jumat. Kebakaran hutan telah terjadi di beberapa bagian Sumatra dan Kalimantan dalam beberapa minggu terakhir. Kejadian ini mendorong pemerintah untuk mengirim TNI dan polisi untuk memadamkan api. Kualitas udara di sejumlah kota yang dekat dengan kebakaran hutan telah meningkat ke tingkat yang berbahaya. Awal pekan ini, ribuan orang mengadakan sholat Istisqa atau doa meminta hujan.
Post a Comment