Tuduhan RI Sangat Serius


Lima perusahaan Malaysia dan Singapura yang berlokasi di Indonesia disegel atas tuduhan menyebabkan kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan dan Sumatra. Pemerintah Malaysia mengatakan tuduhan itu sangat serius. Sebelumnya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia Siti Nurbaya Bakar merinci lima perusahaan asing yang disegel. Empat perusahaan berlokasi di Kalimantan Barat dan satu di Riau. PT Singapura Ketapang Industrial Forest di Ketapang, PT Sime Indo Agro Malaysia di Sanggau, PT Sukses Karya Sawit Malaysia di Ketapang, dan PT Rafi Kamajaya Abadi di Melawi, ini disegel, kata Siti, kemarin. Pemerintah Malaysia mengatakan empat entitas yang disegel oleh pihak Indonesia adalah anak perusahaan dari empat perusahaan besar yang paling dihormati di industri kelapa sawit. Menteri Industri Primer Teresa Kok, saat ini di Ho Chi Minh, menghadiri Pameran dan Seminar Perdagangan Minyak Sawit. Malaysia-Vietnam, mengatakan pemeriksaan oleh kementerian terkait Indonesia menunjukkan bahwa perusahaan yang terkena dampak telah mematuhi dan mengadopsi praktik budidaya berkelanjutan seperti yang disyaratkan oleh beberapa organisasi nirlaba. Kok menyatakan keprihatinannya atas tindakan terhadap perusahaan Malaysia, yang ia gambarkan sebagai tuduhan yang sangat serius. Menurutnya, aksi Indonesia akan menjadi taman bermain bagi pegiat kelapa sawit.

Dari catatan kami, empat perusahaan Malaysia disebutkan di antara petani kelapa sawit yang paling dihormati, katanya, seperti dikutip oleh New Straits Times, Sabtu. Mereka telah menetapkan dan mengadopsi praktik budidaya berkelanjutan bersertifikat, melalui MSPO, RSPO, ISCC atau kombinasi dari sistem sertifikasi yang diakui. internasional, katanya. Mereka yang akrab dengan industri akan menjamin fakta bahwa aksi pembakaran terbuka seperti tuduhan saat ini akan mengakibatkan penghentian status sertifikasi mereka tidak hanya di Indonesia tetapi di semua operasi mereka termasuk di Malaysia, jelasnya. Tindakan semacam itu akan sedikit kontraproduktif dengan status bisnis mereka, katanya lagi. Dia menolak berkomentar lebih lanjut sampai kementeriannya mendapatkan akses ke laporan investigasi penuh oleh pihak Indonesia tentang masalah ini. Namun, setelah menjangkau empat perusahaan yang bersangkutan, saya dapat menyatakan bahwa mereka juga akan bekerja sama dengan pihak berwenang. Untuk mengambil tindakan untuk memperbaiki tuduhan ini dan menyelesaikan masalah dengan cepat, katanya. Tindakan seperti itu juga sangat dibenarkan karena saya tetap khawatir bahwa tuduhan saat ini akan bermain langsung ke tangan pegiat kelapa sawit, tambahnya. Baik Indonesia dan Malaysia sebagai produsen minyak kelapa, minyak kelapa sawit utama dapat berakhir sebagai pihak yang paling tidak beruntung, katanya, seraya menambahkan bahwa ia juga akan menghubungi mitra Indonesia-nya untuk menyelesaikan masalah ini secara damai. Selain empat perusahaan Malaysia, Indonesia menyegel 30 perusahaan dengan perkebunan kelapa sawit di Indonesia.

Tidak ada komentar