Jokowi: Tangani Perbedaan Pendapat Dengan Hati-hati, Terutama Untuk TNI Dan Kepolisian Nasional
Presiden Joko Widodo atau Pak Jokowi mengatakan kepada pasukan keamanan dan kepala daerah untuk tidak meremehkan tanda-tanda ketidakpuasan publik dalam pidato kepada anggota Forum Komunikasi Kepemimpinan Daerah (Forkopimda) di Sentul Internasional Convention Center, Bogor, Jawa Barat, pada hari Rabu.
"Hati-hati dalam menangani insiden terkecil sekalipun, terutama TNI dan Kepolisian Nasional," kata presiden Jokowi. "Di Hong Kong telah ada demonstrasi lima hari seminggu selama lima bulan, yang mengarah ke resesi, meskipun ekonomi sebelumnya sangat baik."
Dia juga menyebut protes di Chili dan Bolivia sebagai contoh dari apa yang bisa terjadi jika insiden yang tampaknya kecil tidak ditangani dengan benar.
"Di Chili, hanya karena kenaikan biaya transportasi sebesar 4 persen, KTT APEC (Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik) yang seharusnya diadakan di sana bulan ini telah dibatalkan," katanya. "Di Bolivia, karena perselisihan pemilihan yang tidak ditangani dengan baik, Presiden Evo Morales terpaksa mengundurkan diri. Hati-hati dalam menangani hal-hal kecil, karena jika kita tidak sensitif, ketidakpuasan dapat menyebar ke mana-mana."
Jokowi menambahkan bahwa penting bagi gubernur untuk berkomunikasi dengan baik dengan kepala polisi daerah, komandan militer, kepala jaksa dan hakim sehingga segala ketegangan atau masalah dapat diatasi.
"Jika ada masalah hukum, lakukan tindakan pencegahan terlebih dahulu," katanya. "Jangan menunggu masalah yang lebih besar terjadi kemudian sebelum mengatasinya."
Post a Comment