Putin ke Militer Rusia: Pantau Penyebaran Rudal AS di Eropa dan Asia


Presiden Rusia Vladimir Putin menekankan perlunya memantau tindakan Amerika Negara dalam hal penempatan rudal jarak pendek dan menengah di Eropa dan kawasan Asia Pasifik. Sebelumnya, kedua jenis rudal itu dilarang dalam Kesepakatan Senjata Nuklir Kelas Menengah INF yang telah runtuh. Demikian dikatakan Putin dalam pidatonya di pertemuan Kementerian Pertahanan Rusia. Tahun ini, AS pada dasarnya menghancurkan Perjanjian Senjata Nuklir Jangka Menengah dan itulah sebabnya kita perlu memantau kemungkinan penyebaran misil semacam itu di seluruh dunia, kata Putin seperti dikutip oleh Sputnik pada Selasa. Presiden Rusia juga menyatakan keprihatinannya terhadap degradasi sistem kontrol senjata global, menambahkan bahwa keputusan AS untuk menarik diri dari Perjanjian INF pada 2019 bukan satu-satunya masalah yang berkontribusi terhadap hal ini. Dia mengatakan proses ini terjadi di tengah berlanjutnya pertumbuhan sistem pertahanan anti-rudal global AS. Lebih jauh Putin mengatakan bahwa Rusia perlu memastikan pencegahan agresi yang efektif diarahkan pada dirinya sendiri atau sekutunya. Putin juga menyatakan bahwa negara itu akan terus meningkatkan tenaga nuklirnya sampai pembicaraan baru tentang pengendalian senjata telah dimulai.

Menambahkan bahwa Moskow siap untuk pembicaraan semacam itu, mengulangi seruan Kremlin agar AS bernegosiasi untuk memperpanjang Perjanjian START Baru. Washington pertama kali mengangkat masalah penghentian kewajibannya berdasarkan Perjanjian Senjata Nuklir Jangka Menengah (INF) pada 2018, ketika negara itu menuduh Rusia membuat rudal dilarang. Sementara Washington gagal menyajikan bukti apa pun untuk mendukung klaim tersebut, Moskow menyerahkan rudal itu pada briefing untuk pers dan pemerintah lain, yang diabaikan oleh AS. Menggunakan tuduhan, Gedung Putih mengumumkan penarikan AS dari INF pada 2 Februari dan secara resmi menyelesaikan proses pada 2 Agustus. Kurang dari sebulan kemudian, militer AS menguji coba rudal baru yang beroperasi pada jarak yang sebelumnya dilarang oleh perjanjian INF saat ini. Tes rudal terlarang terakhir membuat Moskow percaya bahwa penarikan itu adalah tindakan yang direncanakan dan bahwa tuduhan ketidaktaatan terhadap Rusia hanya dijadikan alasan untuk melakukannya. Namun, Kremlin telah mengusulkan agar Washington menghindari penyebaran rudal yang tidak sesuai dengan INF di dekat perbatasan Rusia, berjanji tidak akan mengerahkan rudal sebagai imbalan.

Tidak ada komentar