Kerusakan Akibat Kerusuhan Jakarta Menelan Biaya Rp 465 juta


Pemerintah Jakarta menderita kerugian sebesar Rp 465 juta karena fasilitas umum rusak selama kerusuhan pada hari Rabu. 22 Mei 2019, kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Anies mengatakan angka itu adalah biaya perbaikan fasilitas umum yang rusak. Biaya terbesar berasal dari taman pinggir jalan yang rusak dan pemisah jalan.

Meski begitu, dia mengatakan bahwa angkanya relatif kecil.

Nilai-bijaksana Rp 465 juta adalah besar, tetapi dalam hal proporsinya dari proyek kota angkanya tidak besar, katanya pada hari Sabtu, 25 Mei 2019 seperti keterangan tertulis.

Anies Baswedan menjelaskan bahwa perbaikan akan dibayar dengan uang yang dialokasikan sebagai dana pemeliharaan setiap tahun dalam anggaran kota, yang memungkinkan kota untuk segera memperbaiki semua kerusakan.

Dia mengatakan dia menyesal karena protes berubah menjadi kekerasan pada 22 Mei ketika para demonstran merusak beberapa fasilitas umum di kota seperti pemisah jalan, penghijauan di tengah jalan dan rambu-rambu lalu lintas.

Dia menyatakan harapan bahwa polisi akan menangkap mereka yang bertanggung jawab untuk memicu kerusuhan.

Aku menyesali kerusuhan itu. Itu adalah efek samping dari protes yang seharusnya berjalan dengan damai. Kita semua berharap setelah penyelidikan selesai kita akan tahu orang-orang yang memprovokasi kerusuhan, katanya.

Kerusuhan pasca pemilihan dimulai pada dini hari Rabu di depan gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) di Jl. MH Thamrin dan pindah ke lokasi lain seperti Petamburan, Jatibaru dan Slipi.

Tidak ada komentar