Polisi Nasional Mengkonfirmasi Pemukulan Video Nyata, Klaim Korban Tidak Meninggal


Polisi Nasional telah secara resmi mengkonfirmasi bahwa video viral benar-benar menunjukkan petugas memukuli seorang lelaki tak bersenjata di dekat Masjid Al-Huda di Tanah Abang, Jakarta Pusat, tetapi membantah laporan bahwa korban telah meninggal.

Orang yang dipukuli dalam video itu sebenarnya adalah salah satu perusuh yang ditangkap oleh polisi, diidentifikasi sebagai A alias Andri Bibir, juru bicara Kepolisian Nasional Brigjen. Jenderal Dedi Prasetyo mengatakan pada hari Minggu, 26 Mei 2019, seperti pernyataan tertulis.

Dedi menuduh bahwa Andri telah menyiapkan dan memasok batu kepada para perusuh untuk dilemparkan ke polisi selama kerusuhan di Jakarta Pusat pada hari Selasa dan Rabu, yang mengikuti protes di jalan terhadap pengumuman hasil pemilihan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang mengkonfirmasi Kemenangan Joko Widodo atau Pak Jokowi melawan Bapak Prabowo Subianto.

Dedi Prasetyo mengklaim bahwa Andri juga telah menyiapkan wadah air untuk para perusuh untuk meringankan rasa sakit yang disebabkan oleh gas air mata.

Itu bukan reli spontan. Itu dirancang untuk berubah menjadi kerusuhan, katanya, mengklaim bahwa Andri ditangkap oleh polisi saat melakukan tindakan yang dituduhkan kepadanya dan telah berusaha melarikan diri.

Dedi mengatakan bahwa Polda Metro Jaya telah menunjuk Andri sebagai tersangka dan menahannya.

Video itu, yang disiarkan secara online oleh para pendukung Pak Prabowo, menunjukkan apa yang tampaknya adalah sekelompok perwira polisi antiriot di sekitar Masjid Al-Huda. Mereka kemudian terlihat menyeret seorang pria bertelanjang dada dan berulang kali memukuli dan menendangnya.

Tidak ada komentar