Filipina Klaim Asap Karhutla Masuk Negaranya


Pejabat Pemerintah Filipina mengungkapkan asap dari kebakaran hutan dan lahan dari Indonesia telah mencapai negaranya. Kabut angin di barat Filipina. Wakil Kepala Badan Atmosfer, Geofisika, dan Astronomi Filipina, Landrico Dalida, mengatakan kabut asap dari Indonesia memicu kekhawatiran tentang keselamatan dan kesehatan penerbangan. Menurutnya, kabut asap dalam skala ringan hingga sedang menyelimuti Kota Zamboanga, kota-kota di Cebu dan Dumaguete, dan Provinsi Palawan di barat.Itu terlihat, artinya ada partikel yang sebenarnya berasal dari daerah di Indonesia dan mereka mencapai daerah kita, kata Dalida, dikutip dari Associated Press, Sabtu. Jika kabut berdampak pada visibilitas, pejabat bandara dan maskapai penerbangan mungkin mempertimbangkan untuk membatalkan penerbangan karena alasan keamanan. Dia juga menyarankan warga untuk menggunakan masker wajah jika kabut asap berada pada tingkat indeks polusi udara yang tidak sehat. Pejabat dari biro manajemen lingkungan, pihak yang bertanggung jawab untuk pencegahan dan pengendalian polusi, mengatakan kantor perwakilan regional telah mengatakan kepada pemerintah daerah untuk memberikan saran kepada warga, terutama mereka yang rentan terhadap penyakit pernapasan, untuk tetap tinggal di dalam rumah jika kondisi udara memburuk.

Asap dari kebakaran hutan dan lahan di Indonesia juga dilaporkan memasuki Singapura, Malaysia, dan bahkan Thailand selatan. Misting juga memicu perdebatan antara Menteri Lingkungan Hidup Indonesia dan Kehutanan Siti Nurbaya dengan Menteri Energi, Teknologi, Ilmu Pengetahuan, Perubahan Iklim dan Lingkungan Malaysia Yeo Bee Yin. Perdebatan ini berkisar pada surat protes Malaysia terhadap Indonesia bahwa kabut asap dari kebakaran hutan Indonesia telah memasuki Malaysia. Duta Besar Malaysia untuk RI Zainal Abidin Bakar memecat pemerintahnya mengirim surat protes. Menurut Zainal, surat yang dikirim oleh Menteri Yeo berisi tawaran bantuan kepada RI untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan. Itu bukan surat protes, tetapi tawaran Malaysia untuk membantu mengatasi kabut asap, kata Zainal. Sebelumnya, Menteri Siti dikatakan mengirim surat meminta klarifikasi kepada Zainal tentang nota protes tersebut. Menurut Siti, berdasarkan laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, kabut asap dari kebakaran hutan Kalimantan hanya terdeteksi di seluruh Malaysia pada 8 September 2019, dan itu hanya 1 jam. Asap memasuki Malaysia ke Kuala Lumpur berasal dari Sarawak dan Semenanjung Malaysia, dan mungkin bagian dari barat Kalimantan. Jadi harus objektif dalam menjelaskan hal ini, kata Siti.

Tidak ada komentar