Anies Bertemu Dengan Anggota Serikat Miskin Kota Jakarta Di Tengah Kontroversi Penggusuran


Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bertemu pada hari Jumat dengan sekitar 1.000 penduduk miskin di ibukota setelah pengusiran kontroversial di Jakarta Utara.

Persatuan Orang Miskin Indonesia (SRMI) bertemu dengan gubernur di Balai Kota di Jakarta Pusat.

Kepala SRMI, Wahida Baharuddin Upa, yang termasuk di antara mereka yang diundang untuk bertemu dengan Anies, mengatakan gubernur berjanji bahwa pertemuan lanjutan yang melibatkan serikat pekerja berpenghasilan rendah akan diadakan dalam waktu dekat.

"Pak Anies mengatakan dia tidak akan mengusir kita," kata Wahida.

Ketakutan akan penggusuran telah mencengkeram kaum miskin kota lagi setelah pemerintah Jakarta Utara membongkar seperempat pemukiman ilegal di Sunter, menyebabkan masyarakat mempertanyakan janji kampanye Anies untuk tidak melakukan pengusiran paksa di daerah kumuh, dan sebagai gantinya melakukan dialog dengan orang-orang sebelum pindah.

Wahida mengatakan perwakilan SRMI bertemu dengan Anies pada hari Jumat untuk mengingatkannya bahwa ada cara lain untuk mengelola masyarakat miskin.

Mengadvokasi orang miskin yang tinggal di Jakarta Barat, Wahida mengatakan 3.314 dari mereka tinggal di 873 rumah di tiga kabupaten, yaitu Kebon Jeruk, Kembangan dan Grogol Petamburan.

“Penggusuran paksa hanya akan menyebabkan orang menjadi tunawisma dan merasa rentan. Mereka akan diisolasi dari keluarga dan komunitas mereka, serta kehilangan hak mereka untuk jaminan sosial, ”katanya kepada pernyataan tertulis pada hari Sabtu.

Ini juga akan mempengaruhi pendidikan anak-anak mereka, menyebabkan trauma, dan menimbulkan kerugian finansial.

Wahida mengatakan beberapa anggota kelompok juga tergusur.

"Kami senang Anies memberi kami kesempatan untuk berbicara dengannya," katanya.

Wahida mengatakan ini bukan pertama kalinya serikat bertemu dengan Anies. Anggota kelompok juga berbicara dengannya selama kunjungan Anies ke Taman Kembangan di Jakarta Barat.

Tidak ada komentar