DPR Dukung Rencana Nadiem Makarim Untuk Menghentikan Ujian Nasional


Wakil kepala Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat, Dede Yusuf Macan Effendi, meletakkan bobot di belakang rencana Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim untuk mengevaluasi sistem ujian nasional. Dia berpendapat standarisasi program itu agak menakutkan bagi beberapa daerah, terutama yang letaknya jauh dari perkotaan.

"Ada banyak faktor di balik standardisasi ujian nasional yang tidak komprehensif, seperti lokasi geografis, infrastruktur, dan lainnya," kata Dede kepada keterangan tertulis, pada hari Kamis, 28 November 2019.

Meskipun mendapat dukungan, politisi Demokrat itu menanyai menteri itu sehubungan dengan penggantian tersebut. “Nadiem dapat mengubah sistem, tetapi apa penggantinya?” Katanya.

Menurut mantan wakil gubernur Jawa Barat, sistem pengganti harus dipelajari secara menyeluruh, misalnya, ujian nasional berdasarkan tingkat sekolah. Dede berharap itu tidak akan membebani siswa dengan mengambil kelas tambahan untuk mencapai tingkat yang ditentukan.

Rencana pemberhentian ujian nasional belum dibahas oleh menteri kepada Komisi X DPR. Nadiem hanya menyampaikan tiga program prioritasnya, yaitu deregulasi, penyederhanaan birokrasi, dan pengembangan karakter.

"Saya tidak tahu apakah rencana itu termasuk dalam deregulasi," kata Dede, seraya menambahkan bahwa Nadiem Makarim menuntut satu bulan untuk mengelola administrasi internal kementerian sebelum mengadakan pertemuan lain dengan Komisi X DPR.

Sumber Tempo di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengatakan bahwa pemerintah membuat penilaian untuk mengubah ujian nasional dan ujian sekolah berbasis nasional karena buruknya kualitas pendidikan. "Kementerian berencana mengumumkannya minggu depan," katanya.

Tidak ada komentar