KPAI Menunggu Langkah Praktis Dari Menteri Nadiem Makarim


Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) merekomendasikan langkah-langkah praktis dalam upaya untuk mewujudkan kebebasan pendidikan sebagaimana disuarakan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim selama pidatonya untuk memperingati Hari Guru Nasional 2019.

“Menciptakan kebebasan pendidikan tidak cukup melalui pidato. Menteri Nadiem harus mengambil langkah-langkah praktis, ”kata komisioner KPAI di divisi pendidikan Retno Listyarti dalam pernyataan tertulis, pada hari Senin, 25 November 2019.

Dia menjelaskan bahwa meningkatkan kapasitas guru melalui berbagai pelatihan diperlukan untuk mencapai tujuan.

“Hasil survei menunjukkan bahwa selama 25 tahun terakhir, tidak ada perubahan dalam metode pengajaran selama kegiatan pembelajaran di ruang kelas,” kata Retno Listyarti.

Menurutnya, pelatihan seharusnya tidak hanya tentang metode pengajaran tetapi juga topik-topik lain, seperti Konvensi PBB tentang Hak-hak Anak dan upaya untuk menciptakan sekolah yang ramah anak.

“Guru yang berkualitas mengarah ke kualitas siswa yang baik. Jadi perubahan di sektor pendidikan harus dimulai dari guru, ”kata Retno, menambahkan bahwa sekolah juga membutuhkan guru yang tidak terikat dengan kurikulum dan kewajiban administrasi pengajaran.

Retno Listyarti juga menuntut akses yang lebih luas bagi anak-anak dari keluarga miskin untuk bergabung dengan sekolah menengah dan menengah atau kejuruan mengingat rata-rata lama anak-anak Indonesia yang memiliki pendidikan formal adalah sekitar 8,5 tahun, lebih pendek dari sembilan tahun yang diperlukan untuk lulus SMP.

Tidak ada komentar