10 Hilang Setelah Kapal Yang Membawa Pekerja Ilegal Tenggelam Di Selat Malaka


Sebuah perahu motor kayu yang membawa 20 pekerja tak berdokumen telah tenggelam di Selat Malaka dalam perjalanan ke Malaysia. Sepuluh pekerja masih hilang.

Kapal berangkat dari Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis di Riau pada hari Selasa pukul 9:30 malam, membawa 20 pekerja ilegal, menurut informasi awal yang diterima oleh Badan Penelusuran dan Penyelidikan Pekanbaru (Basarnas Pekanbaru) dan Polisi Air dan Udara Tanjung Medang (Polaruid).

"Polaruid telah mengkonfirmasi bahwa 10 penumpang selamat, sementara 10 penumpang lainnya masih hilang," kata kepala Basarnas Pekanbaru, Ishak kepada wartawan, Kamis, dengan menambahkan bahwa kapal itu diduga tenggelam karena kebocoran di lambungnya.

Para korban yang diselamatkan diidentifikasi sebagai Een Saputra, 30, dari Aceh; Mariska Sari, 30, dari Jawa Tengah; Abdullah Faiz, 25, Doni Siregar, 25, Rudiansah, 25, Uli Handayani, 39, Fitria, 40, dan Herman, 29, semuanya dari Sumatera Utara; Abib, 28, dari Jambi; dan Sumon, 32, warga negara Bangladesh.

Ishak mengatakan Basarnas telah berkoordinasi dengan Polairud, Angkatan Laut Indonesia dan otoritas pelabuhan untuk mencari para korban yang hilang, mengerahkan kapal KN 218, perahu karet kaku dan helikopter Puma yang berangkat dari pangkalan Angkatan Udara Roesmin Nurjadin di Pekanbaru.

Dia menambahkan bahwa petugas juga telah siaga di perairan Dumai, Riau, sementara empat petugas berangkat ke lokasi kejadian pada hari Rabu malam.

Belum ada laporan apakah warga negara asing lainnya termasuk di antara korban yang hilang.

Tidak ada komentar