Jokowi, Mahathir membahas perlindungan pekerja migran, penyelesaian perbatasan


Presiden Joko Widodo atau yang akrab disapa Pak Presiden Jokowi dan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad bertemu untuk pembicaraan bilateral pada hari Jumat, mengeksplorasi isu-isu mulai dari pendidikan untuk anak-anak Indonesia di Malaysia hingga negosiasi perbatasan.

Jokowi menyambut Mahathir di Istana Kepresidenan Bogor pada hari Jumat. Ini menandai kunjungan asing pertama Mahathir, pemimpin terpilih tertua di dunia, ke negara ASEAN sejak dia disumpah sebagai perdana menteri untuk keenam kalinya pada 10 Mei.

Kedua pemimpin mengadakan acara diikuti dengan pertemuan tertutup antara delegasi Indonesia dan Malaysia, di mana mereka membahas berbagai masalah, seperti memperkuat hubungan bilateral.

Berbicara dalam pernyataan bersama, Jokowi mengatakan bahwa Indonesia dan Malaysia berbagi komitmen yang sama untuk mempromosikan pemerintahan yang baik dan memberantas korupsi. Mereka berdua sepakat tentang pentingnya konektivitas dan penyelesaian masalah perbatasan yang belum terselesaikan.

"Indonesia secara khusus menyerukan perlindungan buruh migran Indonesia di Malaysia, serta pengembangan sekolah untuk anak-anak Indonesia di Malaysia," kata Jokowi pada hari Jumat. Hampir 2 juta pekerja migran Indonesia saat ini yang bekerja di Malaysia.

Mahathir mengakui kebutuhan anak-anak pekerja migran Indonesia di Malaysia untuk mendapatkan haknya atas pendidikan terpenuhi. Sejumlah sekolah telah didirikan di Semenanjung Malaysia, meskipun lebih banyak dibutuhkan, katanya.

"Namun, sekolah-sekolah untuk anak-anak Indonesia belum didirikan di Sabah dan Serawak dan, oleh karena itu, kami akan secepatnya memperbaiki situsais," kata Mahathir, menambahkan bahwa pemerintahnya berkomitmen untuk bekerja dengan Jakarta untuk menyelesaikan masalah perbatasan.

Tidak ada komentar