POLISI MENEMUKAN AKTIVITAS TERORIS DI INDONESIA MELALUI GRUP WHATSAPP


Gerakan dan kegiatan teroris Indonesia yang ditemukan dalam kelompok obrolan WhatsApp bernama Belajar Agama dengan Membaca atau `Belajar Agama dengan Membaca`. Grup ini dibuat oleh MNZ a.k.a. Zamzam, seorang tersangka teroris yang ditangkap di Universitas Riau.

Polisi meningkatkan pengawasan dan pengawasan untuk mencegah hal-hal buruk dari peningkatan lebih lanjut. Kami tahu bagaimana mencegahnya, kata juru bicara polisi Inspektur Jenderal Setyo Wasisto di Jakarta, Selasa, 12 Juni.

Investigasi awal menunjukkan bahwa MNZ, yang telah disebut sebagai tersangka teror, belajar bagaimana membuat bom melalui media sosial. Setyo mengatakan bahwa polisi juga menyelidiki kemungkinan yang saya pelajari melalui cara-cara lain.

MNZ a.k.a. Zamzam ditangkap oleh polisi anti teror Densus 88 dengan dua tersangka lainnya di Universitas Riau. Selama pencarian dan penangkapan, polisi menyita dua bom pipa dan persenjataan lainnya termasuk senapan, serta video ISIS dan buku-buku tentang teknik pembuatan bom dan bela diri.

Zamzam dan tersangka lainnya, Rio Bima Wijaya dan Orandi Saputra sedang menyiapkan bahan peledak dan membuat bom. Mereka juga telah menentukan target-di mana mereka akan meledakkan bom-bom itu, kata Setyo.

Penyelidikan juga mengungkapkan bahwa MNZ terhubung dengan Pak Ngah, anggota kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang berada di balik serangan terhadap Markas Polisi Riau beberapa waktu lalu.

Tidak ada komentar