Haryadi Sukamdani : Hotel Lombok Menghadapi Masa Kesulitan Akibat Bencana Gempa Bumi


Haryadi Sukamdani selaku Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mengatakan bahwa hotel di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat pada saat ini menghadapi masa-masa yang sulit karena bencana gempa bumi baru-baru ini. Dalam beberapa hari terakhir gempa susulan terus terjadi dan bencana telah menewaskan sedikitnya hingga 515 jiwa.

Sekarang ini kita dapat mengatakan tingkat hunian hotel di Lombok Timur sungguh rendah," kata Haryadi Sukamdani dalam Seminar Nasional Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) pada hari Selasa kemarin, 21 Agustus 2018. Karena kondisi tanah masih belum stabil, jadi orang yang berwisata juga masih dalam keadaan takut, "sambung Pak Haryadi.

Meskipun peristiwa yang tidak menguntungkan ini, Hariyadi Sukamdani mengatakan bahwa dia tak memiliki informasi dan menolak untuk mengungkapkan jumlah tingkat hunian di wilayah tersebut. Aku merasa tidak nyaman membicarakannya," kata Hariyadi. Namun, Hariyadi Sukamdani menegaskan bahwa tingkat hunian hotel di kawasan ini sangat rendah karena pelanggan utama yang merupakan para turis asing terus menurun mengikuti serangkaian peristiwa gempa susulan.

Sebelumnya, hotel di daerah itu juga mengalami kesulitan karena letusan Gunung Agung di Bali pada bulan Juli 2018, yang menyebabkan gempa bumi. Namun, bencana tidak berlangsung lama dan kerugian dapat dikurangi secepatnya. Karena kondisi yang cepat stabil sesudahnya, jadi tidak apa-apa," Bapak Hariyadi Sukamdani menjelaskan.

Pak Hariyadi Sukamdani mengatakan bahwa dirinya tak memiliki informasi yang pasti mengenai berapa lama hotel-hotel di Lombok dapat segera pulih karena ketidakpastian bencana berikut. Akibatnya, banyak wisatawan turis asing lebih memilih pindah ke Bali yang relatif aman dan jauh dari lokasi peristiwa.

Tidak ada komentar